tag:blogger.com,1999:blog-75715273108168069752024-03-05T19:56:08.154-08:00TERSIRAT DALAM SURATANBerkata tak selalu mudah.
Tapi diam juga terkadang sulit.
Tulisan semata ungkapan kata yang sulit terucap,
namun terkadang sanggup tuk dituliskan.Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-4097656340794250892012-11-22T23:59:00.000-08:002012-11-22T23:59:02.549-08:00Potensi Pertanian Indonesia (part 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
saat ini produktifitas lahan yang tinggi ini belum mampu membuat petani
Indonesia hidup sejahtera. hal ini dikarenakan lahan yang dimiliki petani
sangat sedikit. Dari 13 juta hektar lahan pertanian di Indonesia, hanya 5,8
juta hektar yang dimiliki oleh petani, sementara 7,2 juta hektar dimiliki oleh
BUMN dan Swasta. Jumlah petani di Indonesia mencapai 30 juta orang, ini berarti
setiap petani rata-rata memiliki lahan seluas 0,2 hektar. Dengan 0,2 hektar
lahan yang dimiliki berarti rata-rata petani
di Indonesia mampu menghasilkan kurang lebih 800 kg beras pertahun.
Petani di Desa umumnya mengkonsumsi langsung beras yang dihasilkan, beras yang
dihasilkan dalam sekali panen tidak dikonsumsi sendiri oleh pemilik sawah.
Namun juga dibagikan kepada orang yang menggarap sawah tersebut. Inilah yang
menyebabkan mengapa petani Indonesia belum mampu hidup layak, apalagi sejahtera
dari bertani. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Tidak heran dengan berbagai masalah
yang dihadapi, Petani Indonesia menyerah dan memilih untuk menjual lahan
pertaniannya dan menyebabkan semakin menurunnya lahan pertanian di Indonesia.
Alih fungsi lahan pertanian semakin besar seiring dengan maraknya investor yang
muncul dan menawarkan harga tinggi terhadap sawah mereka. Dewasa ini, lahan
pertanian dialih fungsikan untuk pembangunan daerah wisata, hotel dan berbagai
usaha properti. Belum lagi lahan pertanian yang dialihkan kepemilikannya dari
petani menjadi milik swasta yang semakin menyengsarakan kehidupan petani.
Tindakan yang perlu dilakukan bukanlah mengalihkan kepemilikan lahan pertanian
keswasta namun mengupayakan perluasan lahan pertanian yang dimiliki petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Pemerintah mencanangkan swasemabada
beras dan juga berangan-anagan mampu menjadi pemasok pangan dunia, namun mimpi
pemerintah ini tidak diiringi dengan tindakan tepat dan juga tidak
memperhitungkan nasib petani. Untuk mewujudkan mimpi menjadi pemasok pangan
dunia pemerintah memilih untuk mengelola pertanian bersama swasta. Hal ini
berarti petani-petani kecil akan semakin “<i>termarjinalkan.”</i>
Seperti yang terjadi di Merauke, sebagian besar wilayah pertaniannya dikuasai
oleh swasta sehingga petani lokal semakin terpinggirkan. Jika saja pemerintah
tetap menggandeng swasta, maka nasib petani tidak akan berkembang, walau target
untuk menjadi penyedia pangan internasional tercapai. Hanya swasta yang
merasakan keuntungan ini, dan rakyat kecil atau petani tetap saja akan hudup di
bawah garis kemiskinan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Dalam sistem yang juga pernah
diterapkan dalam pemerintahan colonial belanda ini, petani hanya berperan
sebagai pekerja dan tidak dapat merasakan keuntungan dari tingginya hasil
panen. Dalam kata lain, petani hanya berperan sebagai buruh. Sementara yang
menikmatkan keuntungan besar-besaran adalah pihak swasta. Sementara para petani
akan tetap hidup melarat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika
saja pemerintah serius mau memberdayakan petani, seharusnya yang dilakukan
bukanlah mengimpor bahan pangan, ataupun <i>“menggandeng”
</i>swasta untuk mengembangkan pertanian. Karena impor hanya akan menyebabkan
petani lokal semakin kehilangan konsumen. Namun pemerintah seharusnya lebih
konsen dan konsisten untuk memberdayakan petani, agar keahlian petani untuk
mengolah lahan pertanian semakin meningkat. Selain itu kepemilikan lahan
pertanian bagi setiap petani juga harus ditingkatkan agar sesuai dengan yang di
tetapkan oleh UNESCO, “yang disebut petani adalah individu yang memiliki lahan
pertanian minimal 2 hektar.” ini berarti untuk menjadi petani yang ideal
seoseorang harus memiliki lahan minimal 2 hektar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Memperluas lahan pertanian
sesungguhnya bukan hal yang mustahil, jika saja pemerintah mau tegas dan
konsisten. Jumlah penduduk yang banyak seharusnya tidak menjadi alasan
menyempitnya lahan pertanian. Bandingkan saja dengan India. India adalah Negara
dengan penduduk terbanyak ke dua di dunia, tetapi wilayahnya lebih sempit dari
Indonesia. Namun India mampu menyediakan lahan 48,9% dari seluruh luas
wilayahnya untuk pertanian. Ini berarti dengan jumlah penduduk yang lebih
sedikit dan wilayah yang lebih luas, maka sangat mungkin Indonesia melakukan
perluasan daerah pertanian yang sekarang hanya seluas 2,5% dari wilayah
Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Jika diperhatikan, kondisi petani yang
saat ini sangat misris, bukanlah lantaran mereka termarjinalkan begitu saja, naum
sesungguhnya mereka telah “dimarjinalkan”. Terangsaja, melihat fakta-fakta dan potensi
untuk mengembangkan petani dan pertanian Indonesia begitu jelas terbuka
dibandingkan Negara-negara lain, seharusnya pertanian Indonesia seharusnya bisa
jauh lebih baik dari saat ini, jika saja sistem pengelolaan pertanian nasional
berjalan dengan tepat. Tapi nyatanya hingga kini kebijakan yang diambil
sebgaian besar tidak berpihak pada petani dan menggeser keberadaan mereka. Jika hal ini terus berlanjut, maka bukan tidak
mungkin, petani Indonesia akan habis. Tidak ada lagi generasi muda yang mau
menjadi petani. Dan bukan tidak mubgkin
juga Indonesa tidak lagi menjadi Negara agraris. Maka dari itu, tindakan untuk
mengokohkan kembali pertanian Indonesia harus segera dilakukan dengan
konsisten.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
</div>
Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-38151478520796385782012-11-13T15:25:00.001-08:002012-11-13T15:25:19.886-08:00Potensi Pertanian Indonesia (Part 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Minimnya
konsumen dan persaingan yang berlangsung di pasaran menyebabkan keberadaan
petani Indonesia menjadi terjepit. Jika saja pemerintah mau menata pertanian
lokal dengan lebih apik, maka sesungguhnya Indonesia tidak perlu melakukan
impor komoditas utama seperti misalnya beras. Indonesia merupakan Negara
penghasil beras terbanyak ke-3 setelah Cina dan India. Jika dilihat dari
produktifitas lahannya sesungguhnya Indonesia memiliki produktifitas yang jauh
melampaui kedua Negara tersebut. Selama
1 tahun Cina mampu menghasilkan beras 1,35 ton/hektar, India menghasilkan 0,92
ton/hektar, sementara Indonesia mampu menghasilkan 4,63 ton/hektar. Melihat
kenyataan statistic ini, maka timbul pertanyaan, mengapa Indonesia masih
mengimpor beras dan petaninya masih miskin?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Impor
beras terjadi karena produktifitas lahan yang tinggi tidak diimbangi dengan
luas lahan pertanian di Indonesia. Jika dibandingkan dengan Cina dan India,
Indonesia memiliki wilayah pertanian yang jauh lebih sempit, sehingga beras
yang dihasilkan selama setahun juga lebih sedikit. Cina memiliki lahan
pertanian seluas 143 juta hektasr (14,8 % dari seluruh wilayahnya), India
memiliki lahan pertanian seluas 161 juta hektar (48,9% dari seluruh
wilayahnya), Sementara Indonesia memiliki lahan pertanian seluas 13 juta hektar
(2,5% dari seluruh wilayah Indonesia). melihat
fakta ini, sesungguhnya Indonesia mampu melampaui India bahkan Cina, jika saja
pemerintah mau konsisten memperluas lahan pertanian. Bukannya justru
mempersempit lahan pertanian dengan memberikan izin pembangunan berbagai gedung
seperti hotel, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya di atas lahan pertanian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIbpVzFOimCKWxR3xq7eVwfRnLs9PJB1wfyiT6VnNTKvz16CDTlKy-esKs2lHnv5UXRGGdlbLj4f0adVfjjstrwtfy-MQdmgugC3_87LZlg3OPIhEbdqNzIFOLzg5AIuA4bezX_skv3uM/s1600/DSC01016.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIbpVzFOimCKWxR3xq7eVwfRnLs9PJB1wfyiT6VnNTKvz16CDTlKy-esKs2lHnv5UXRGGdlbLj4f0adVfjjstrwtfy-MQdmgugC3_87LZlg3OPIhEbdqNzIFOLzg5AIuA4bezX_skv3uM/s320/DSC01016.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>(Ceking, Tegalalang)</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
konsistensi perluasan lahan pertanian, Indonesia dapat mencontoh Thailand yang
saat ini dikenal sebagai salah satu Negara pengekspor beras terbesar di dunia.
Thailand dengan konsisten menargetkan perluasan lahan pertanian sebesar 9,2
juta hektar. Bandingkan dengan Indonesia yang yang merencanakan perluasan lahan
hanya sebesar 500 ribu hektar sementara hal ini tidak terrealisasi, bahakan
yang terjadi justru alih fungsi lahan pertanian. Selain itu, Thailand juga
memberikan penyuluhan dan program pelatihan bagi petani, dan menargetkan
sebanyak 1 juta orang petani telah memiliki ilmu pengetahuan produksi dan
manajemen produksi. Dengan program-program tersebut, diharapkan petani di
Thailand tidak perlu berpindah profesi. Indonesia perlu belajar banyak dari
Thailand dalam upaya pengembangan sektor pertaniannya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-62443857341210974192012-11-12T18:46:00.002-08:002012-11-12T18:49:00.145-08:00Potensi Pertanian Indonesia (Part 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pertanian memang menjadi salah satu hal yang sedari dulu menarik perhatian saya. Dan ini salah satu hitung-hitungan kecil dari data yang saya peroleh dari berbagai sumber. Mari perhatikan dan, apa komentar anda???<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: .5in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">BUKAN
“MARJINALISASI”, TAPI “DIMARJINALKAN”<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">“Indonesia
Negara Agraris” hal ini telah didengungkan
kepada generasi muda semenjak di bangku sekolah dasar. Banyak faktor yang
katanya membuat Indonesia layak disebut sebagai Negara agraris. Diantaranya penduduk
Indonesia yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Lahan yang luas
menyebabkan pertanian sangat mungkin untuk dikembangkan. Terlebih lagi
Indonesia yang terletak di garis katulistiwa menyebabkan iklim di Negara ini
sangat cocok untuk pertanian. Lahan yang subur juga merupakan modal yang sangat
potensial untuk menjadikan pertanian Indonesia sebagai sumber penghasilan
masyarakatnya dan juga penopang perekonomian bangsa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh64EzbvAbt9cfic0yz1JIupkKJ8s9LWP7mgCd2Aw8ywgOqDQqSX2cpvnhWSbcVXe_9bNb5xlUKv8S39SSkRcepKlDCeBfEWevOn2kWklwEtoQKkXX38mPHgJ5GU4LWcxK3f3HHxIGEHVA/s1600/DSC05583.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh64EzbvAbt9cfic0yz1JIupkKJ8s9LWP7mgCd2Aw8ywgOqDQqSX2cpvnhWSbcVXe_9bNb5xlUKv8S39SSkRcepKlDCeBfEWevOn2kWklwEtoQKkXX38mPHgJ5GU4LWcxK3f3HHxIGEHVA/s400/DSC05583.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>(Panen di daerah tampaksirig-tegalalang, 2011)</i></span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kondisi
yang sangat menguntungkan ini hingga
kini belum dimanfaatkan dengan tepat. Keunggulan dalam bidang pertanian ini
tidak serta merta membuat masyarakat Indonesia terutama yang menggeluti dunia
pertanian mampu memiliki kehidupan yang layak. Sebagian besar petani Indonesia
hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini
terjadi. Sistem pengolahan lahan yang dilakukan oleh masayarakat pada umumnya,
sebagian besar masih menggunakana sistem tradisional. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengolahan
lahan dengan sistem tradisional ini biasanya dilakukan oleh petani di desa
dimana mereka mendapatkan pendidikan sangat minim mengenai pertanian. Sistem
yang digunakan biasanya bersifat turun-temurun sehingga hasilnya <i>belum</i> mampu menyaingi hasil pertanian
petani-petani luar negeri yang telah jauh berkembang. Berbagai halangan juga
dialami oleh petani Indonesia, seperti adanya mafia pupuk, mahalnnya harga
pupuk, bibit, dan juga pestisida, serta minimnya insfratruktur daerah
pertanian. Hal ini menyebabkan bertani menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
mengatasi hal-hal klasik seperti ini sesungguhnya merupakan peranan vital
pemerintah. Namun masalah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini
hingga kini belum juga teratasi. Justru makin banyak permasalahan yang <i>mengkroyok </i>keberadaan petani Indonesia.
Seperti gempuran produk impor yang menggeser keberadaan produk pertanian lokal.
Kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah dari produk impor ini
menyebabkan konsumen lokal lebih memilih mengkonsumsi produk impor. Hal ini
menyebabkan produk lokal kehilangan konsumen. <o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-68566068306532368542012-11-04T22:36:00.004-08:002012-11-04T22:36:49.093-08:00Cermin yang Hilang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sebuah buku yang bertuliskan kisah tentang suara semesta, membacanya pertama kali membuatku berfikir betapa beratnya buku itu. Perlu berulangkali membacanya agar mampu memahami maksud sesungguhnya dari buku itu. Namun setelah beberapa halaman habis ku baca, ternyata aku mulai menemukan diriku yang hilang dalam buku itu. Siapa dan apa yang aku pikirkan sebelumnya tetgambar jelas dalam buku itu. Situasi dan kemampuanku dalam mengelola emosi slama ini membuatku kehilangan jati diriku yang telah berusaha ku bangun beberapa tahun sebelumnya. Dan setelah membaca kembali aku serasa kembali menjadi siapa aku sebelumnya.<br />
<br />
Pandanganku dalam menghadapi kenyatan, kembali seperti dulu. Karma phala dan tatwamasi yang aku yakini kambali aku kuatkan. sedikit berbenah dalam rumah jiwa ini membuatku menjadi lebih baik dalam menjalani hari-hariku. Tak lagi merasa ini adalah hal terburuk, dan paling menderita. Tapi ini adalah ujian untuk menemukan dan menguatkan siapa aku yang pernah digariskan.<br />
<br />
Menumbuhkan keyakinan akan keputusan yang kita ambil memang terkadang sulit. tapi apa yang kita jalani sangat bergantung pada keyakinan pribadi. seburuk apapun itu, yang kita jalani dalam keyakinan adalah ketepatan. Yang kita jalani dalam keseriusan adalah ketulusan. dan apa yang kita lakukan dengan penuh ketulusan adalah pengabdian. Kedamain, kebahagian dan keceriaan dalam hidup adalah hal yang bisa kita dapat dalam segala situasi dengan kesadaran akan ketulusan.<br />
<br />
Terimakasi yang sebanyak-banyaknya pada sang penulis buku...:)</div>
Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-84736934737794069542012-11-04T20:09:00.002-08:002012-11-04T20:10:38.264-08:00kisah dalam sebuah cerita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Hari ini hari pertama pemsor. Dengan nasib anak IPS yang slalu serasa "di anak tirikan" smangat belajar tetap dikobarkan. Panasnya ruangan sementara kita "LAB FISKA" seakan ikut memanaskan suasana. Saat ini plajaran ekonomi, salah satu pelajaran yang akan di UNkan. Tapi plajaran kali ini sama skali tidak menarik minat kami. Guru didepan berbicara tanpa banyak diperhatikan oleh teman-teman sekelas ku, termasuk aku yang skarang sedang menulis postingan ini. Kami bukannya tidak mau belajar. Tapi suasana dan (maaf) mungkin juga guru yang mengajar belum mampu menarik perhatian kami. Di beberapa pelajaran dan suasana tertenu kelas kami sangat hidup dengan diskusi dan perdebatan. Dan saat itulah kami benar-benar hidup. Dan yang harus anda tau, itulah spirit kami yang sesungguhnya.<br />
<br />
Tuntutan kami yang merasa diperlakukan tidak adil seringkali terlontar melalui celoteh, cletukan bahkan juga tindakan. Kelas (ups tepatnya lab fisika) panas yang tertutup layaknya gua. Tak ada kipas angin apalagi AC, pendingin ruangan yang biasanya ada di sekolah RSBI. Setiap guru yang mampir kekelas ini sempat saja mendengar keluhan kami, siswa kelas 3 yang sebentar lagi UN dan meninggalkan sekolah ini, masih saja mendapatkan nasib yang bisa dibilang kurang beruntur. Belajar sering terusir kesana sini. humm, cerita tersendiri bagi Kami IPS 34.<br />
<br />
Terkadang kami juga merasa anak ayam kehilangan Induknya. Wali kelas antara ada dan tiada. Jauh berbeda dengan wali kelas kami saat kelas 11. Kami sangat diperhatikan secara detail, sampai ke ujung rambut. Namun skarang, wali kelas tak ada bedanya dengan guru-guru lain, mengajar mengabsen dan hanya mengomeli tanpa perhatian lebih layaknya ibu kandung kami di sekolah. yah beginilah nasib kami siswa IPS RSBI, sedikit, tak beribu, dan terkadang terusir, tinggal dengan serba kekurangan, berbeda dengan tetangga sebelah kami...:D<br />
<br />
Kami memang terkenal dengan anak-anak yang nakal, bahkan kami dibilang acuh, sering terlambat bahkan bolos. Yah memang ada saudara kami yang seperti itu, tapi bukan berarti mereka tak bisa apa. Mereka hannya belum merasakan tempat ini benar-benar rumah ke 2. layaknya selogan yang sering di dengungkan. Mereka bahkan kami dan saya belum merasakan kehangatan antara guru dan siswa, layaknya keluarga. Dimana juga sering diserukan guru adalah orang tua ke-dua, dan warga sekolah adalah keluarga ke dua.<br />
<br />
Saya berharap, kami juga berharap, sekolah tidak hanya sekedar belajar diatas kertas guna mendapat sebuah angka yang dianggap nilai tanpa suatu kelayakan. Tapi sekolah bagi saya, bahkan bagi kami adalah suatu kehidupan disebuah rumah, dengan kehangatan dan kebersamaan hingga kami mampu memahami untuk apa dan bagaimana kita menjalani Hidup yang sesungguhnya....<br />
<br /></div>
Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-32140552241118487192012-03-14T21:59:00.000-07:002012-03-14T21:59:43.957-07:00:)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Senyum... tak pernah terfikir bagi ku sebelumnya, bahwa senyum bisa menjadi suatu hal yang menimbulkan suatu perselisihan. aku tak pernah menyadari kapan aku tersenyum lepas, dan kapan aku sama sakali tidak menyiratkan senym di bibir ku. tapi yang aku tau pasti, saat senyum muncul di bibirku, saat itu lah aku benar-benar merasa bahagia. mungkin senyum tak sering terlukiskan di bibir ku ini. Namun aku juga tak ingin menunjukan senyum palsuku. aku tak ingin menumbuhkan kepalsuan walau hanya berupa senyuman.<br />
Saat senyum tersirat di bibirku, saat itulah aku benar-benar tulus dengan apa yang aku lakukan. Senyum bagiku juga sebuah ketulusan. ku harap kamu bisa mengerti lewat tulisan ini. sulit bagi ku membuat mu mengerti tenatang bagaimana senyum bisa begitu saja muncul di bibirku. sulit bagi ku membuat mu memahami, bahwa aku salalu ingen tersenyum, slalu ingin memeberi mu senyum terindah dan tertulus yang aku miliki. Namun hingga saat ini, aku belum bisa menunjukan itu, karna memang aku belum pernah merasakan situasi seindah senyum yang kau harapkan. skali lagi, bukannya aku tidak mau tersenyum atau memberi mu senyum ku, tapi aku tak mau memberi mu senyum palsu. betapun kau memaksa senyum ku hanya muncul ketika ketulusan yang kau beri memang ada aku rasakan, ketika kehadiranmu memang benar ada disisiku, ketika kau melihat aku seperti diriku. namun jika itu sulit kau lakukan, aku akan mencari kebahagiaan lain yang mungkin bisa membuatku tersenyum di depan mu. yang pasti itu senyum tulus dari ku.<br />
tau kah kau, terkadang aku lebih sering merasakan itu saat kita hanya berbicara melalui sms, telfon, atau bahkan melalui dunia maya ini. dan saat itu juga aku slalu menyesal, kenapa aku bisa tersenyum akibat ulah mu sekarang, mengapa tidak saat kita bersama agar kau bisa melihat senyum ku yang slalu kau impikan...<br />
dear please help me to give my best smile for you....</div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-53985226361797846742012-02-24T07:38:00.000-08:002012-02-24T07:38:04.437-08:00CATATAN KECIL HARI INI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Hampir 17 tahun aku menapaki langkah di dunia ini. waktu yang masih terbilang singkat jika dibandingkan dengan penghuni-penghuni lain bumi ini. Tapi selama 17 tahun ini, banyak hal yang telah aku pelajari dalam hidup. tak semata hanya pelajaran di bangku sekolah. Tapi pelajaran yang lebih dari sekedar itu, yha pelajaran yang slalu didapat dalam hidup. Belajar tentang kerasnya hidup, indahnya cinta, manisnya persdahabatan, perihnya dilukai, dan sakitnya saat ditinggalkan. semua itu pelajaran yang begitu mahal, dan tak akan dengan gampang ku peroleh.<br />
Setiap kejadian dalam hidup, sesungguhnya pelajaran yang bisa mejadikan kita sebagai pribadi yang jauh labih baik dari sebelumnya. Namun, tak semua orang bisa memanfaatkannya. Terkadang ada orang yang terlalu lama terpuruk dalam kepedihan hingga akhirnya ia lupa untuk bangkit dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan itu terkadang terjadi pada diriku, ketika aku menyadari akan hal ini aku berusaha segera bangkit. Walau tak semudah yang dibayangkan, usaha kerja keras, dan tetap siap menjalai proses itu sudah hal wajib yang harus aku lewati setiap ingin mencapai tujuanku. Walau dapam proses itu terkadang aku terpuruk lagi dan kembali berusaha untuk bangkit. Setidaknya dengan itu segala tujuan yang berhasil ku gapai memiliki arti yang jauh lebih bermakna dan jauh lebih beharga. yah, selama ini sangat sedikit hal yang bisa aku peroleh tanpa usaha dan kerja keras, selalu ada proses yang panjang dan berat dalam menggapainya.<br />
Sehari-hari aku bisa membantu teman-teman sekitarku untuk menghadapi masalah mereka. Menjadi teman curhat yang baik lah. Mendengarkan cerita dan tangisan hati mereka. stelah itu mencari cara agar masalah itu bisa teratasi. hal ini begitu mudah dan sering ku lakukan, tapi ketika masalah mengahmpiriku? hum tak ada tempat untuk ku mengadau, hingga kini sulit ku temukan seseorang yang tulus menemai dan mendengarkan cerita-cerita ku hingga aku lega, atau bahkan menemukan solusi untuk itu. Ini alasan mengapa aku lebih sering memendam apa yang aku rasakan.<br />
Kisah persahabatanku kini telah berlalu, dan itu saat-saat indah yang pernah kumiliki selama hidup. Walau dibumbui dengan konflik yang cukup berat kala itu. Benar-benar konflik yang tak terduga. Tapi itu pelajaran yang berharga bagiku. Pelajaran yang mengajarkan bahwa kita hidup tidak bisa selalu bergantung dan berharap dengan orang lain, tapi kita harus bisa menumbuhkan harapan bagi orang-orang sekitar kita. pemikiran itu yang mungin membuatu mencari segala sesuatu yang bisa aku perbuat untuk orang-orang sekitarku, hingga aku lupa apa yang sesungguhnya bisa membuatku bahagia selain itu.<br />
Kini, kekecewaan tengah menghampiriku, kebanggan yang luar biasa yang aku rasakan teradap sesuatu, justru membuatku mereasa ditendang dan tidak ada artinya. Segala cara telah berusaha aku lakukan, tapi belum juga membuahkan hasil selain kekecewaan yang lebih dari sebelumnya,. mungkin di sini aku tengah menjalani proses dan ujian yang jauh lebih berat dari sebelumnya, semangat harus tetap berusaha aku bangkitkan demi menggapai tujuan dan impianku, walau terkadang sulit untuk ku bangkitkan.<br />
Aku tetap bersyukur, karena tuhan mengahdirkan sesorang yang kini menemaniku, seseorang yang mengajariku tentang apa itu kasih sayang dan ketulusan. seseorang yang selalu berusaha membuatku tersenyum, walau sulit. Dan dia juga lah yang membantuku untuk menyadari bahwa hidup tak selamanya indah, dan tak selamanya juga akan selalu buruk.<br />
segala sesuatu yang telah ku laluilah yang akhirnya membentuk siapa aku. proses yang aku jalani pula yang membuat aku menjadi seperti sekarang. dan orang-orang disekitarku juga yang telah menuntunku untuk melangkah seperti saat ini.<br />
Trimakasi tuhan atas segala anugrah yang telah kau limpahkan kepada umatmu ini...:)<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-65601285794015936182012-02-17T07:18:00.000-08:002012-02-17T07:18:48.655-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kali ini ada band asal Bali yang lagu-lagunya enak buat didenger dan liriknya bener-bener inspiratif. Pertama kali saya denger lagu-lagu dari band ini di acara MuDa Creativity di Fakultas sastra unud (kebetulan panitia juga). Mau tau langsung aja kita liat beberapa lirik lagu miliknya Nosstress:<div>
<br /></div>
<div>
<b><span style="color: red;"><u>Mengawali Hari</u></span></b></div>
<div>
Pagi telah datang semua siap hadapi dunia</div>
<div>
Pagi yang datang haruskan kita untuk berfikir</div>
<div>
Pikirkan burukmu, pikirkan sifatmu, pikirkan sekitarmu</div>
<div>
baru kau mulai langkahmu</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lihat ke depan</div>
<div>
Perlu sedikit senyuman</div>
<div>
Walau tak seindah dulu</div>
<div>
Yang kau lihat kini</div>
<div>
Apa yang kita rasa</div>
<div>
Apa yang kita lihat</div>
<div>
Apa yang kita terima</div>
<div>
<div>
Apa yang kita rasa</div>
<div>
Apa yang kita lihat</div>
</div>
<div>
Apa yang kita alami</div>
<div>
Semua karena kita sendiri</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tetap jalani</div>
<div>
Tetap nikmati</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="color: red;"><b><u>Bersama kita</u></b></span></div>
<div>
Mencoba slalu temukan</div>
<div>
apa yang ingin kita cari</div>
<div>
dan tetap slalu bersama dalam berpikir dan menjalani</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Semua cerita dalam setiap hidup</div>
<div>
takkan selamanya indah</div>
<div>
takkan sekamanya buruk</div>
<div>
coba slalu hadapi</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di saat kau tak mampu hadapi semua,</div>
<div>
dekapkan badanmu di dekat kita</div>
<div>
dan tak akan ada</div>
<div>
yang tak bisa kita hadapi</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Rasa</div>
<div>
Apa yang ku rasakan</div>
<div>
apa yang ku harapkan</div>
<div>
harapan itu tak pernah akan</div>
<div>
rasa itu seperti tertahan</div>
<div>
bagaimana caranya mengungkapkan</div>
<div>
coba slalu terbuka</div>
<div>
tanpa ada ganjalan di dada</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hidup ini memang indah</div>
<div>
takkan pernah sirna</div>
<div>
tapi diriku merasa resah</div>
<div>
hidup ini memang indah</div>
<div>
oh tapi mengapa</div>
<div>
terlalu banyak logika</div>
<div>
yang mengalahkan rasa</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akankah ini berubah</div>
<div>
atau tetap begini adanya</div>
<div>
berat tetap terasa, mengapa?</div>
<div>
mengapa?</div>
<div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
</div>
</div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-9567863290060485232011-08-22T03:51:00.000-07:002011-08-22T03:51:48.189-07:00PRESSLIST 2 (Appreciation of Jounalist)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_GCmCKWakcPAe_06-13wnCa2dGpmc8EKTehPwBBA5MgMGjpzyuU0co3UTTEEL3xNVb-SFv6AWP_2ZDYk42uRkAvNn2TMbkP2Tk9XcN8-6DvmRPtRB-62aMQymLTEuf3LuoS4wVP3DGc/s1600/297947_277047515644256_100000170287322_1340668_185923_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg_GCmCKWakcPAe_06-13wnCa2dGpmc8EKTehPwBBA5MgMGjpzyuU0co3UTTEEL3xNVb-SFv6AWP_2ZDYk42uRkAvNn2TMbkP2Tk9XcN8-6DvmRPtRB-62aMQymLTEuf3LuoS4wVP3DGc/s320/297947_277047515644256_100000170287322_1340668_185923_n.jpg" width="226" /></a><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">MADYAPADMA JOURNALISTIC PARK<br />
Present<br />
<br />
PRESSLIST 2 (Appreciation of Jounalist)<br />
<br />
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">JUMAT, 30 SEPTEMBER 2011<br />
AT WORKSHOP SMA NEGERI 3 DENPASAR<br />
Jl. Nusa Indah no. 20X, Denpasar, Bali<br />
<br />
ACARA :<br />
<br />
1. LOMBA KORAN DINDING (KORDING) TINGKAT SMP SE-INDONESIA TAHUN 2011<br />
<br />
A. Ketentuan Umum Lomba<br />
1. Lomba bersifat kelompok. Satu tim Koran Dinding (Kording) maksimal 6 (enam) orang yang berasal dari sekolah yang sama.<br />
2. Peserta terbuka untuk pelajar SMP/MTs se-Indonesia<br />
3. Tiap sekolah boleh menyertakan tim Kording lebih dari 1 (satu) tim.<br />
4. Tiap Kording dikenai biaya pendaftaran sebesar Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) dikirim ke no.rek. 6110373692 Rek. BCA an: Made Ayu Susiana Sugihasri<br />
5. Batas Akhir Pendaftaran Kording : Kamis, 1 September 2011<br />
6. Kording dikirim ke alamat :<br />
Madyapadma Journalistic Park<br />
SMA Negeri 3 Denpasar<br />
Jalan Nusa Indah Nomor 20X, Denpasar, Bali<br />
Kode Pos 80233<br />
7. Batas Akhir Penerimaan Kording : Jumat, 23 September 2011<br />
Waktu penerimaan 17.00 WITA<br />
Untuk konfirmasi awal silahkan mengirim SMS pendaftaran ke Contact Person:<br />
- Eka Apsari : 085739164306<br />
- Diah Atmaning : 085739201461<br />
- Vivin : 085737448890<br />
8. Tidak diadakan technical meeting, untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Contact Person atau presslist2mp@yahoo.com atau melihat pengumuman di <a avglsprocessed="1" href="http://www.madyapadma-online.com/" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">www.madyapadma-online.com</a><br />
<br />
B. Ketentuan Teknis Lomba<br />
1. Rubrik-rubrik Kording terbagi atas Rubrik Wajib dan Rubrik Bebas. Rubrik Wajib terdiri atas Laporan Utama (Laput), Laporan Khusus (Lapsus), Tajuk Rencana, Profil, Resensi, dan Artikel. Sedangkan Rubrik Bebas tergantung perencanaan masing-masing peserta.<br />
2. Tema Kording “Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Yang Berkelanjutan Untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kesejahteraan Rakyat.”<br />
3. Ukuran Kording 85x58 cm (tidak termasuk artistik luar).<br />
4. Artistik luar dapat berbentuk dua dimensi.<br />
5. Tulisan tidak boleh mengandung SARA.<br />
6. Seluruh pengerjaan naskah dan artistik diselesaikan di sekolah masing-masing, naskah dikerjakan dengan computer atau mesin ketik.<br />
7. Kording yang dikirim berupa print-an digital atau dicetak print sejenis baliho atau cetak offset.<br />
8. Total nilai Kording berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan panitia.<br />
9. Pengumuman pemenang akan di umumkan di SMA Negeri 3 Denpasa pada tanggal Jumat, 30 September 2011 dan bagi peserta luar Bali dapat melihat di web : <a avglsprocessed="1" href="http://www.madyapadma-online.com/" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">www.madyapadma-online.com</a><br />
10. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.<br />
<br />
C. Kriteria Penilaian<br />
1. Penilaian aspek redaksional meliputi :<br />
- Keunikan dan kekhasan ide<br />
- Kedalaman materi<br />
- Akurasi dan aktualitas fakta dan data<br />
- sikap kritis<br />
- Bahasa<br />
- Gaya penulisan<br />
2. Penilaian aspek artistik meliputi :<br />
- komposisi<br />
- Warna<br />
- Inovasi dan kreativitas konsep<br />
- Foto<br />
- Karikatur ilustrasi<br />
- tipografi<br />
- keseimbangan tata letak<br />
<br />
D. Pengumuman Pemenang<br />
Pengumuman pemenang akan diumumkan pada uncak acara PRESSLIST 2011 tanggal 30 September 2011.<br />
<br />
E. Pemenang dan Hadiah<br />
1. Juara I uang pembinaan Rp 1.000.000, ditambah piagam dan trofi<br />
2. Juara II uang pembinaan Rp 750.000, ditambah piagam dan trofi<br />
3. Juara III uang pembinaan Rp 500.000, ditambah piagam dan trofi<br />
4. Juara Harapan I mendapatkan piagam<br />
5. Juara Harapan II mendapatkan piagam<br />
6. Masing-masing rubrik terbaik mendapatkan piagam penghargaan.<br />
Contact Person:<br />
- Eka Apsari : 085739164306<br />
- Diah Natha : 085739201461<br />
- Vivin : 085737448890<br />
<br />
<br />
2. PELUNCURAN BUKU KARYA TEAM MADYAPADMA<br />
Peluncuran buku buku hasil karya team penulis Madyapadma Journalistic Park.<br />
Contact Person:<br />
-Dhea: 081999519507<br />
<br />
3. PELUNCURAN MPTV-ONLINE PRESSLIST 2 MADYAPADMA JOURNALISTIC PARK<br />
<br />
Acara peluncuran video blog MPTV online yang akan menyiarkan acara berupa :<br />
- Film Dokumenter<br />
- Film Pendek (Cerita)<br />
- Serial Jelajah Lingkungan<br />
- Talk Show<br />
- News<br />
Contact Person:<br />
-Chania: 082146145140<br />
-Ayu Susiana : 081936003004<br />
<br />
4. LOMBA CIPTA CERPEN SE-SMAN 3 DENPASAR MADYAPADMA JOURNALISTIC PARK<br />
<br />
A. Ketentuan Peserta<br />
1. Peserta adalah siswa SMAN 3 Denpasar<br />
2. Peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 10. 000<br />
3. Peserta mendaftarkan diri sekaligus mengirimkan karyanya paling lambat tanggal 5 September 2011<br />
4. Karya cerpen bertemakan “Konflik”<br />
5. Karya cerpen harus orisinil, bukan saduran, terjemahan atau jiplakan.<br />
6. Karya cerpen belum pernah dilombakan atau dipublikasikan.<br />
7. Karya cerpen ditulis dalam Bahasa Indonesia.<br />
8. Diketik dalam program MS Word for Windows, huruf Times New Roman 12pt, spasi 1,5, kertas A4, dengan margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 4 cm, dan bawah 3 cm.<br />
9. Dengan ketentuan jumlah kata 2000 - 4000 kata.<br />
10. Cerpen diserahkan rangkap empat (1 asli, 3 fotokopi) dan soft copinya dalam CD.<br />
Contact Person<br />
- Lala: 085739630460<br />
- Vivin: 085737448890<br />
<br />
INFO SELENGKAPNYA :<br />
EMAIL : presslist2mp@yahoo.com<br />
WEBSITE : <a avglsprocessed="1" href="http://www.madyapadma-online.com/" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">www.madyapadma-online.com</a></span></span></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-47194655615617236662011-08-03T22:00:00.000-07:002011-08-03T22:24:12.980-07:00MADYAPADMA TRISMA...:D<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">Awal sekolah, awal dimana aku masi semangat-semangatnya nyari kegiatan tambahan, pastinya lewat ekstra kulikuler. Setelah promosi ekstra, aku bener-bener dilemma milih ekstra antara ikut KIR lagi atau masuk ke dunia jurnalistik. Pertimbangan panjang, hampir semua aku tanyain, mana bagusan ikut KIR atau jurnalistik. Seminggu berlalu dengan kebingungan dan kebimbangan, akhirnya aku bertekat bulat buat gabung sama jurnalistik di di sekolah baru ku. Ya, MADYAPADMA Trisma. Sejak saat itu Madyapasma menjadi rumah baruku, dan setiap orang yang ada di dalamnya kini menjadi saudara baruku yang member warna baru di setiap hari-hari ku.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Banyak kegiatan yang ada di Madyapadma. Mulai dari jurnalistik, penelitian, tulis menulis dah pokoknya. Kita diajarin gimana berfikir kritis dalam melihat suatu permasalahan. Kata “Kak Ananta” (Pembina MP) kita disuru buat berfikir di luar kotak. Jadi kita melihat permasalahan tidak hanya dari satu sisi, tapi juga dari berbagai sudut pandang yang mungkin luput dari pandangan orang lain. MP ga Cuma bergelut di bidang tulis menulis. Mp juga udah menggeluti dunia perfilman, TV (MP TV Online), Radio (VOT), Foto, Penelitian, Penerbitan buku karya-karya MP, yaa banyak deh pokoknya. MP tue nano-nano, sedih seneng susah kerjasama persaudaraan impian dan cita-cita, semua ada di MADYAPADMA.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> Hum, MP punya banyak hal dan kegiatan yang seru. Mulai dari PJTD, PKSTD, WISJUR, dan kegiatan-kegiatan lain yang Cuma kita dapet di MP. mau liat gimana serunya, yoo liat deh moment-moment yang sempet di abadikan..........<span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3_d-3H1CO1aKNij3FDOnPJRYPqTt9OFQSyUxgnVQRa5yGUcsFyHPobyAR5JiGVLE0gyJ9Lw-y1i3unbxspWxCMw1-DVWq6ATSEk3_wre-8VM24uPGNNWPctNFTLpZEJdLcHatn-9s9Kc/s1600/SANY0010.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3_d-3H1CO1aKNij3FDOnPJRYPqTt9OFQSyUxgnVQRa5yGUcsFyHPobyAR5JiGVLE0gyJ9Lw-y1i3unbxspWxCMw1-DVWq6ATSEk3_wre-8VM24uPGNNWPctNFTLpZEJdLcHatn-9s9Kc/s400/SANY0010.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">PJTD, Krisna CM Baca buku </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg4PWRH3WtSC8IrydP3Ey4m6IlIvjnDnXpQrWqn2qyHNaN7Wt-g0pt4WblVvYFjzvlDs0nLxZFBr4XxTGfO5NlBilEFu6KfCruEAf629hXo_WlHzYnaRSvklPp8wrpTrx8AEoKEhiHDPc/s1600/SANY0015.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg4PWRH3WtSC8IrydP3Ey4m6IlIvjnDnXpQrWqn2qyHNaN7Wt-g0pt4WblVvYFjzvlDs0nLxZFBr4XxTGfO5NlBilEFu6KfCruEAf629hXo_WlHzYnaRSvklPp8wrpTrx8AEoKEhiHDPc/s400/SANY0015.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">PJTD, Kak ananta lagi berbagi pengalaman </div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mXXZUCNC_nPgwXxSfvgWDjn2XNthQnoG_p4_ifuDHKyAjAd_yur-BDp1WZy63Gg_TzgU3vmRUi-KIs2yvJmdW5wZIed9qn7GJoadPfJD4mewP3hH2OWDzKsFkVBagiafRqS8oM5G5ik/s1600/SANY0016.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mXXZUCNC_nPgwXxSfvgWDjn2XNthQnoG_p4_ifuDHKyAjAd_yur-BDp1WZy63Gg_TzgU3vmRUi-KIs2yvJmdW5wZIed9qn7GJoadPfJD4mewP3hH2OWDzKsFkVBagiafRqS8oM5G5ik/s400/SANY0016.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"> PJTD, Kak Ananta lagi serius</div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKiywvhk4XiUMU4p1A9gAcLeVjE4RPTxHqckFv14dtFi6blAYhe2iJtzcbeo-267Fvyz6qv8AgJV75AWGyJHlYrBjPbYdTtzAxYK0BKToxIKIUyIcVxeHALrpCSIdP2GH3P-RmJt5zmrA/s1600/SANY0060.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKiywvhk4XiUMU4p1A9gAcLeVjE4RPTxHqckFv14dtFi6blAYhe2iJtzcbeo-267Fvyz6qv8AgJV75AWGyJHlYrBjPbYdTtzAxYK0BKToxIKIUyIcVxeHALrpCSIdP2GH3P-RmJt5zmrA/s400/SANY0060.JPG" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">PJTD, Latian debat</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5xyoJ0E7BdigS1ZklrUH9YYclmEPYiQ61wtD8Kxt91jMrVkFKw5CVBZa6BLj2To6RLbku85CSSH2qMpzVlBkK0iYxwwMPwMKWp_HzwMv45Tjpbtoj-nN41CO5jjKBSkBc2xrXBFLBTE/s1600/CIMG0930.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5xyoJ0E7BdigS1ZklrUH9YYclmEPYiQ61wtD8Kxt91jMrVkFKw5CVBZa6BLj2To6RLbku85CSSH2qMpzVlBkK0iYxwwMPwMKWp_HzwMv45Tjpbtoj-nN41CO5jjKBSkBc2xrXBFLBTE/s400/CIMG0930.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">WISJUR, Di tebing pantai Geger </div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9IG9hsQsK25sjPA9qKtHFj9hRlACd5b5aItlYIJfJcin4wj-EMSFlUsoQPN3XbCyVYElMssZsAWN0k0A8XFyk6YN7oI4yPsL6xLRf-XGNOG6-Q32g73V6ruWziQoB6Z4cE12MeGckO8U/s1600/CIMG0988.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9IG9hsQsK25sjPA9qKtHFj9hRlACd5b5aItlYIJfJcin4wj-EMSFlUsoQPN3XbCyVYElMssZsAWN0k0A8XFyk6YN7oI4yPsL6xLRf-XGNOG6-Q32g73V6ruWziQoB6Z4cE12MeGckO8U/s400/CIMG0988.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">Wisjur, Menelusuri pesisir pantai Balangan </div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBCtUl3BN3s01uPA78lXl9ltYsd-4Ne0xcK4l6s4PQYAjUGvuHP2qulvCj0sEg8gwgUD5a-12ATbkiCgvao7-npGC3KLgEbWajxx7feVZN2LFjAJOwu71_Uuv2Vuw-aXbZ8_yuhS4XFUo/s1600/CIMG1051.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBCtUl3BN3s01uPA78lXl9ltYsd-4Ne0xcK4l6s4PQYAjUGvuHP2qulvCj0sEg8gwgUD5a-12ATbkiCgvao7-npGC3KLgEbWajxx7feVZN2LFjAJOwu71_Uuv2Vuw-aXbZ8_yuhS4XFUo/s400/CIMG1051.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">WISJUR, Moment kebersamaan antar anggota dan alumni MP</div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLWmbN-q3THHV8hxv5OpQRv8WV8bLYBvbF3qt7UvSqAAqD_0vd6MmkU50JvoKE_58gVDJMfs0pD1Qz331_rF0oWSp5mQbFnQGoUMty3A1lgxtmT67GMEx1_srCVuNgZhYbC9crqWwiLMw/s1600/CIMG1085.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLWmbN-q3THHV8hxv5OpQRv8WV8bLYBvbF3qt7UvSqAAqD_0vd6MmkU50JvoKE_58gVDJMfs0pD1Qz331_rF0oWSp5mQbFnQGoUMty3A1lgxtmT67GMEx1_srCVuNgZhYbC9crqWwiLMw/s400/CIMG1085.JPG" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;">WISJUR, Persiapan untuk games Ulat Bulu </div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ7vUXWfX_B_Zgm8PqNvNRgFCsAmU0giDcUAmSuC6w7j_pjmXo6tEjTd6o7l1KRLNUgU9TGfKkevbOIki-278hebpyLpDiCXO8JPI8NSEugd_cqIiDJITmLVtV1amZOgoYOBEdlqYvTCQ/s1600/DSC08922.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ7vUXWfX_B_Zgm8PqNvNRgFCsAmU0giDcUAmSuC6w7j_pjmXo6tEjTd6o7l1KRLNUgU9TGfKkevbOIki-278hebpyLpDiCXO8JPI8NSEugd_cqIiDJITmLVtV1amZOgoYOBEdlqYvTCQ/s400/DSC08922.JPG" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;">WISJUR, Keakraban setelah makan siang</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;">nah, itu sepintas moment-moment seru yang muncul di kegiatan MP, pastinya semua punya makna tersendiri buat yang terlibat di dalamnya</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;">...</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 17px;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px; line-height: 17px;">Satu ... Dua... Tiga...</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px; line-height: 17px;">MP TRISMA,,,,,,,,,,,</span></span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-53757820986693929932011-08-02T16:24:00.000-07:002011-08-03T01:13:04.750-07:00Bondan Prakoso and Fade 2 Black- Not With Me Lyrics<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="apple-style-span">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></span><span class="Apple-style-span">Titz</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">I'm walking up from my summers dreams again</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">try to thinking if you're alright</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">then I'm shattered by the shadows of your eyes</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">knowing you're still here by my side</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">*reff:</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">I can see you if you're not with me</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">I can say to my self if you're OKAY</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">I can feel you if you're not with me</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">I can reach you my self, yuo show me the way</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">life was never be so easy as it seems</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">'till you come and bring your love inside</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">no matter space and distance make it look so far</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">still I know you're still here by my side</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">back to *reff</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">Bondan:</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">yea..you've made me so alive ,you give the best for me..love and fantasy </span>yeah..</div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">and i never feel so lonely, coz you're always here with me..yeah..always here with me</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">back to *reff</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">I'm walking up from my summers dreams again</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">try to thinking if you're alright</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">then I'm shattered by the shadows of your eyes</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span">knowing you're still here by my side..</span></div></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;"><div style="text-align: center;"><br />
</div></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-24573712452477545162011-08-02T16:11:00.001-07:002011-08-02T16:30:01.387-07:00PARIWISATA, JATUH BANGUNNYA PULAU DEWATA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dunia Pariwisata, merupakan nadi utama penggeliat perekonomian Bali. Pariwisata juga yang membuat Bali terkenal hingga ke pelosok dunia. Bahkan para penduduk dunia lebih mengenal pulau Bali di bandingkan Indonesia. Masyarakat Bali membanggakan hal ini. Mereka senang tanah kelahiran mereka di puji, ditambah lagi dengan lapangan pekerjaan yang muncul akibat melesatnya dunia pariwisata.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHsMyuXLt-dVkellY4XC4S7FhEZRM5X4F74LkZoeicmIXcVga6HSwNN76Q5STSAiW-efMtBXu-PxF7fMK1bKQe064LF6z-k2i9PLRs45RxVrN0e4D2IXD9V6IycD_dipPOF42s41jO9Ws/s1600/DSC05060.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHsMyuXLt-dVkellY4XC4S7FhEZRM5X4F74LkZoeicmIXcVga6HSwNN76Q5STSAiW-efMtBXu-PxF7fMK1bKQe064LF6z-k2i9PLRs45RxVrN0e4D2IXD9V6IycD_dipPOF42s41jO9Ws/s320/DSC05060.JPG" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bangli, 2010</td></tr>
</tbody></table> Ini mendorong para <i style="mso-bidi-font-style: normal;">semeton Bali</i> untuk semakin giat mengembangkan dunia pariwisata. Mulai dengan mendirikan pusat-pusat pariwisata seperti hotel, restaurant ataupun tempat-tempat pertunjukan budaya. Semua ini dianggap mampu membangun pariwasta bali, hingga akhirnya mampu membantu perekonomian Bali. Padahal sesungguhnya tanah Bali semakin di eksploitasi dengan ambisi masyarakat Bali sendiri. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Mungkin hanya materi yang ada di benak orang-orang yang giat mengeksploitasi pariwasata. Tak mempertimbangkan apa sesungguhanya menjadi kebanggaan Bali, hingga mamu menarik perhatian milyaran pasang mata di luar sana. Bali yang dulunya asri, berbudaya, penuh dengan dengan masyarakatnya yang bersahaja dan ramah serta religius. Itu lah Bali yang dulu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Namun sayang, keadaan itu kini perlahan semakin berubah. Krama bali semakin bringas dengan pariwisatanya. Sawah-sawah yang merupakan sumber pengasil pangan, tanpa rasa tega tak ditanami padi lagi, tapi justru ditanami tiang-tiang beton yang berdiri kokoh. Restaurant, hotel, dan panging-panggung pertunjukan itu lah yang ditemukan sejauh mata memandang. Padahal dulu, ketika mata berkeliling, ada saja lahan hijau persawahan yang terlintas. tapi sayang itu dulu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Para petani juga tergiur akan tawaran harga dari investor terhadap tanah mereka. Tanpa fikir panjang mereka melepas begitu saja lahan sawahnya. Kendatu bagi orang Bali, sawah memiliki arti penting, padi ditanam di sawah, dan padi juga melambangkan Dewi Sri, dewi kemakmuran. Tapi itu juga tidak menjadi pertimbangan. Uang dan materi itulah yang menjadi tujuan utama mereka kini. Tak lagi seperti dulu yang religius dan berbudaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Pantai kini juga menjadi sasaran para investor untuk menancapkan tiang-tiang pariwisata. Pantai yang juga memiliki arti penting bagi karma Bali. Pantai dalam konsep hindu, dianggap sebagai tempat yang suci. Di pantai atau yang dikenal dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">segara</i> di kalangan umat hindu Bali diyakini sebagai tempat yang berfungsi untuk melebur segala hal yang bersifat negatif. Di pantai juga dianggap tempat untuk menyucikan diri ataupun benda-benda pusaka. Setiap hari raya tertentu seperti hariraya Banyu pinaruh, masyarakat Bali berbondong-bondong pergi ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">segara</i> untuk menyucikan diri, setelah hari turunnya ilmu pengetahuan. Sebelum hari raya nyepi umat hindu juga ke <i style="mso-bidi-font-style: normal;">segara</i> dengan menyungsung <i style="mso-bidi-font-style: normal;">due</i> dari pura yang ada di desa-desa. <i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Pratima, Barong, </i>atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;"> benda-benda suci lainnya </i>di<i style="mso-bidi-font-style: normal;">iring</i> menuju pantai oleh masyarakat desa untuk disucikan sebelum menyambut taun baru saka pada hari raya nyepi.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Begitu pentingnya arti segara, dan keyakinan hindu yang percaya bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">segara</i> merupakan tempat yang suci, tak membendung langkah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">karma Bali </i> untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan pariwisata. Di tepi-tepi pantai Jimbaran kini banyak berderet restaurant-restaurant yang menjadikan pantai sebagai nilai tambah untuk tempat mereka. Dengan harapan tamu yang singgah ke tempat mereka bisa menikmati kendahan pantai yang sesungguhnya memiliki arti sacral ketika mereka tengah makan sembarai bercengkrama dengan rekan mereka. Ini juga merupakan bukti bahwa keyakinan umat hindu bali tergoyahkan akan limpahan materi yang diberikan oleh dunia pariwisata.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">Para investor diuntungkan dengan ambisi msemeton bali yang semarak mengembangkan pariwisata. Tapi sayang semakin lama tanah bali semakin jauh dari bali yang sebenarnya. </div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-48315422354344121392011-05-18T17:31:00.000-07:002011-08-04T06:34:10.129-07:00PERTEMUAN DALAM TUNTUNAN LANGKAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Mungkin takdir yang menuntun langkahku hingga sampai ke tempat ini. Hingga kini kutlah menjadi bagian dari keluarga besar sekolah ini, salah satu sekolah ternama di kota ini. Kebanggaan dan sedikit beban yang kurasa. Ya, aku bangga lantaran aku bisa ditrima bergabung di keluarga ini dan aku yakin masih banyak orang diluar sana yang ingin menjadi keluarga besar sekolah ini. Tapi sejalan dengan itu aku juga merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut membesarkan sekolah ini, setidaknya dengan menyumbangkan prestasi melalui hobi menulis ku. Tapi yang paling penting sekarang, aku harus melupakan beban itu dan menggantinya dengan ketulusan berbuat agar segala yang aku perbuat lebih bermakna dan lebih maksimal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6ey8jL0hy3pAKpgy6qJA7Mu9b0jxw9Ne23ITUigNh-UvWyS6QMKsjN5M8uPCewb28y2by6kHohWERdQ166EaI5QgYkSreZzXWl8HYUTihwIDV2e4I-UmXZco2NDzx4LeNJ4SozGrBP8w/s1600/DSC05728.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6ey8jL0hy3pAKpgy6qJA7Mu9b0jxw9Ne23ITUigNh-UvWyS6QMKsjN5M8uPCewb28y2by6kHohWERdQ166EaI5QgYkSreZzXWl8HYUTihwIDV2e4I-UmXZco2NDzx4LeNJ4SozGrBP8w/s320/DSC05728.JPG" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizMVzLmRMF2rZo_HEudOxXfyTfeN5eRq1NPpuhCOhsOYzO44Rcy43WAxlWUt4-SXau8y6LijBMMeVZMCZvyMtPsPQ45Np9tHp2cc0jnYoPBbAyV7Z1jFODYFuCSA1riIxjYloK01Nx2V4/s1600/DSC04092.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa bulan setelah resmi menjadi bagian sekolah ini, kami di perkenalkan dengan berbagai ekstra, dan tibalah saatnya untuk kami memilih menempatkan diri di bagian mana. Kebimbangan yang begitu melanda ku saat itu. Aku bingung memilih untuk bergabung dengan ekstra KIR yang telah ku geluti sejak duduk di bangku SMP, atau mengembangkan hobi menulisku di Ekstra jurnalistik. Berbagai cara kulakukan untuk menentukan pilihanku, bertanya sana sini, meminta pendapat. Tapi ujung-ujungnya aku membulatkan tekat ku untuk masuk ke dunia baru, dunia jurnalistik. Ketika aku memilih dunia ini, aku sedikit bimbang, begitu banyak yang ingin bergabung, tetapi yang bisa menjadi anggota hanya 30 orang. Sleksi harus dilewati untuk menyaring sekian banyak yang ingin bergabung hingga menyusut menjadi 30 orang. Syukurnya aku diterima menjadi anggota ekstra itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari pertama ekstra, kami diperkenalkan dengan bidang-bidang yang ada di ekstra itu. Begitu banyak dan hampir semua aku sukai. Mulai dari menulis, foto, hingga film semua ada dalam satu ekstra. Kini menjadi bagian dari salah satu ekstra besar di sekolah ini menjadi kebanggaan baru bagi ku. Hari itu juga kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan kording setiap 3 minggu sekali. Dan saat itu lah aku pertama kali mengenalnya, terang saja aku satu kelompok dengannya. Saat itu tak ada yang istimewa bagi ku. Yang ku tau saat itu ia sedang sibuk bermain game dengan laptopnya. Diskusi antara kami sedikit sepi, salah satunya karna kelompok kami tidak lengkap, dua dari kami tidak hadir saat itu. Tak banyak yang kami bicarakan, mungkin bisa dibilang kami hanya bertukar no hp saat itu, agar komunikasi lebih lanjut dapat dilakukan lewat hp. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bebrapa hari setelah pembagian kemlompok ini, pembina ekstra mengadakan sleksi kepada pengurus maupun anggota baru, untuk mengikuti lomba jurnalistik. Ddalam sleksi ini salah satu rubrik yang aku pilih adalah profil. Saat sleksi kami hanya diberi waktu 60 menit untuk mengerjakan profil, maka kami harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Aku berfikir tak ada waktu untuk berkeliling di sekolah yang kala itu sudah sore untuk menemukan seseorang yang kemudian bisa aku jadikan narasumber. Segerasa saja aku mengajak orang di sebelahku untuk kujadikan narasumber. Kebetulan ia juga mengikuti sleksi profil maka gampang saja kami saling bertukar utuk wawancara. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kala itu banyak anak-anak yang mengikuti sleksi duduk-duduk di depan kelas ku. Hingga ketika aku mulai menulis, sepi dan kesunyian pun terasa. Ternyata tinggal aku dan dia di tempat itu. Suara angin yang mendesir dan kicauan burung yang merdu mengiringi ku menulis. Suasana senja dan langit yang mulai memerah di depan kami membuat suasana begitu nyaman. Sesekali dia menanyakan hal-hal yang kurang jelas untuk memnulis profil ku. Dan mungkin saat itulah aku mulai tertegun olehnya. Sesekali aku menepis perasaan itu, tapi semakin aku menepisnya semakin aku meyakininya. Tak pernah aku merasa seperti itu ketika aku bersama orang lain, merasa begitu nyaman dan bahagia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kording edisi pertama harus segera di selesaikan. Sayangnya, dia sakit dan kami hanya mengerjakan kording berempat. Aku menyampaikan info tentang pengerjaan kording kepadanya. Aku memberitaukan rubrik-rubrik yang harus dikerjakannya. Tapi ternyata komunikasi kami berlanjut hingga kami akrab. Hari demi hari kulalui, tanpa ku sadari aku dan dia semakin dekat. Pulang sekolah dia sering mencari ku kekelas, untuk internetan atau mengerjakan tugas ekstra. Ia mulai sering mengikuti ku jika aku ada kegiatan. Dan kamipun sering terlihat bersama. Hingga kami sering diganggu oleh teman-teman. Tapi aku tidak mau menilai hal ini berlebihan aku tau dia sudah ada yang punya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizMVzLmRMF2rZo_HEudOxXfyTfeN5eRq1NPpuhCOhsOYzO44Rcy43WAxlWUt4-SXau8y6LijBMMeVZMCZvyMtPsPQ45Np9tHp2cc0jnYoPBbAyV7Z1jFODYFuCSA1riIxjYloK01Nx2V4/s1600/DSC04092.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizMVzLmRMF2rZo_HEudOxXfyTfeN5eRq1NPpuhCOhsOYzO44Rcy43WAxlWUt4-SXau8y6LijBMMeVZMCZvyMtPsPQ45Np9tHp2cc0jnYoPBbAyV7Z1jFODYFuCSA1riIxjYloK01Nx2V4/s320/DSC04092.JPG" width="242" /></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suatu ketika, aku mendapatkan informasi bahwa lomba debat tingkat SMA yang ku ikuti sejak SMP kini diadakan kembali. Aku memutuskan untuk kembali berpartisipasi. Saat itu aku baru mendapat satu orang yang mau maju dengan ku, dia juga dulu satu SMP dengan ku dan kini kami sama-sama ada diekstra jurnalistik. Aku sedikit bingung untuk memilih satu orang lagi yang bisa menjadi kelompok ku, akhirnya aku memutuskan mengajak dia untuk bergabung dan syukurnya dia bersedia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak terasa, lomba debat itu telah tiba. Tak ada persiapan sedikitpun, kami hanya bermodalkan tekat dan kebranian. Hingga kami kagok ketika bertemu lawan yang memang sudah mantap dari taun ke taun. Kala itu aku sedikit bingung melihat tingkahnya, dan benar saja ada yang tidak beres dengan dia hari itu. Ia memberitaukan tantang kondisinya kala itu. Wajah tanpa ekspresi, kaget dan bingung seketika menrundungku. Kesedihanpun menyelimuti, air mata terasa tertahan di pelupuk mata. Tapi ia memintaku untuk merahasiakan ini dari siapapun. Sesungguhnya ada rasa tidak percaya, tapi itulah kenyataan. Dan Aku memutuskan untuk mengalah dari lawan agar kelompok kami gugur dan kami bisa segera pulang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6ey8jL0hy3pAKpgy6qJA7Mu9b0jxw9Ne23ITUigNh-UvWyS6QMKsjN5M8uPCewb28y2by6kHohWERdQ166EaI5QgYkSreZzXWl8HYUTihwIDV2e4I-UmXZco2NDzx4LeNJ4SozGrBP8w/s1600/DSC05728.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku bingung kenapa dia mau memberitau hal itu kepada ku. Aku bingung, aku belum lama mengenalnya, tapi kenapa dia memberitaukan rahasianya kepadaku? Aku menyanyakan hal ini kepadanya dan sederhana saja ia menjawab. “aku percaya sepenuhnya sama kamu“ aku terkejut mendengar pernyataannya walaupun menyiratkan kebahagiaan di hatiku. Ia juga memintaku untuk memperlakukannya seperti biasa, seperti aku memperlakukannya sebelum aku mengetahui tentang kondisinya itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Walu sedikit berat aku menyanggupi permintaannya. Aku memperlakunnya seperti biasa walau terkadang aku sedikit posesif. Aku belum bisa menepis perasaanku. Sikapnya kepadaku membuatku semakin meyakini perasanku. Aku bingung, apakah dia merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan? Fikiran ku menepis itu, dia sudah ada yang punya sudahlah. Yah kebingungan dan kebimbangan kembali melanda. Sekali lagi aku memutuskan untuk biasa saja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMQmfajT4l0hTgOI3J1x-wp-18P68u0ILwfr356ItiUaUpxPKPPyLm_UeLLIjCn3l-B8fWmRP_DVy6_KlSmmdyfJM7tWaLs47FKwQ-OuvHZh1MCNmeiTapZRosC0AEL-r9zJcILSJmfto/s1600/DSC05670.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMQmfajT4l0hTgOI3J1x-wp-18P68u0ILwfr356ItiUaUpxPKPPyLm_UeLLIjCn3l-B8fWmRP_DVy6_KlSmmdyfJM7tWaLs47FKwQ-OuvHZh1MCNmeiTapZRosC0AEL-r9zJcILSJmfto/s320/DSC05670.JPG" width="240" /></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sore itu, aku dan dia pergi ke pantai dekat rumah ku. Kami bermain disana, dia terlihat begitu bahagia. Aku senang senyuman kembali terlihat di wajahnya. Aku baru menyadari ternyata aku dan dia memiliki hobi yang sama. Yaitu bermain di alam. Kami tidak begitu senang bermain di tempat keramaian seperti supermarket atau tempat keramaian lainnya. Alam menjadi pilihan kami karena kami menanggap alam dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan. Sebelum pulang ia sempat berkata “kalau aku disuru pualng besok, aku ga akan nyesel, aku udah bahagia banget hari ini” aku sedikit kaget mendengarnya. Mengapa dia bisa begitu bahagia padahal aku dan dia hanya bermain di pantai saat itu. Fikiran ku mulai berjalan-jalan memikirkan banyak hal. Tapi skali lagi aku berusaha menepisnya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekian lama kami lalui dengan kebersamaan dalam persahabatan. Yah walaupun aku membohongi perasaan ku dengan halus. aku merasa bahagia karna aku dan dia bisa saling berbagi. Semakin lama aku merasa dia juga merasakan hal yang sama, tapi lagi-lagi aku berusaha menepisnya. Hingga akhirnya hari itupun tiba. Hari dimana kami jujur dengan perasan masing-masing. ternyata dia juga merasakan hal yang sama. Aku terkejut dan bahagia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari itu terasa begitu berbeda, semua yang berusaha aku tepis ternyata suatu kebenaran yang tidak perlu di tepis. Aku dan dia pun kini bersama, setelah ia memutuskan untuk menjalani semua hanya dengan ku. Ini tak hanya kebahagian bagi aku dan dia, tetapi juga kabar gembira bagi teman-teman di sekitar ku. Satu yang aku tak mengerti hinga sekarang, dan mungkin juga yang tidak ia mengerti hinga detik ini, kenapa aku dan dia bisa saling menyayangi. Tapi yang kami tau pasti aku nyaman dengannya begitu juga dia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takdir yang menuntunku berjalan ke tempat ini, membuatku bertemu dengannya. Suratan yang membawaku bergabung dengan keluarga baruku membuat ku menganalnya. Hari-hari yang kulalui kini menumbuhkan kebersamaan antara aku dan dia. Dan kini dia menjadi suatu kebanggan baru di hidupku dan semoga selalu begitu.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6ey8jL0hy3pAKpgy6qJA7Mu9b0jxw9Ne23ITUigNh-UvWyS6QMKsjN5M8uPCewb28y2by6kHohWERdQ166EaI5QgYkSreZzXWl8HYUTihwIDV2e4I-UmXZco2NDzx4LeNJ4SozGrBP8w/s1600/DSC05728.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br />
</a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizMVzLmRMF2rZo_HEudOxXfyTfeN5eRq1NPpuhCOhsOYzO44Rcy43WAxlWUt4-SXau8y6LijBMMeVZMCZvyMtPsPQ45Np9tHp2cc0jnYoPBbAyV7Z1jFODYFuCSA1riIxjYloK01Nx2V4/s1600/DSC04092.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-68112549970605326302011-03-17T16:29:00.000-07:002011-08-04T02:43:24.426-07:00Melihat ke Laut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal">Ada banyak hal yang seharusnya kita tau dan kita mengerti. Tapi semakin kita berusaha menguasainya, ternyata semakin banyak yang belum kita jamah. Ilmu pengetahuan bagai lautan dan hamparan samudra. Sebelum kita menyusurinya dan saat kita berada di tepi pantai, kita dapat melihat hamparan laut yang luas di depan kita. Tetapi ketika kita berusaha menyusurinya ternyata lautan tak haya ap yang kita liat dari tepi pantai tempat kita berdiri. Tetapi sesungguhnya banyak yang belum kita lihat. Semakin kita berusaha mengarungi lautan semakin jauh kita pergi meninggalkan tepi pantai tempat kita berdiri. Semakin banyak permukaan laut yang pernah kita lihat dan kita tau, semakin banyak ada hal yang berbeda dari permukaan laut yang kita lihat dari tepi pantai tadi. Perbedaan ini semakin membuat kita bertanya apa yang menyebabkannnya terjadi. Seiring dengan itu, kita semakin menyadari kita tau semakin banyak dan kita juga merasa bahwa banyak hal yang belum diketahui.</div><div class="MsoNormal">Terlebih lagi ketika kita berusaha menyelami lautan, semakin banyak hal aneh yang belum kita ketahui dan tidak dapat kita liat dari tepi lautan. dan pastinya ketika kita mengetahui alam bawah laut, semakin banyak juga pertanyaan dan hal yang tidak kita mengerti menghampiri kita. Terang saja, alam bawah laut berbeda dengan daratan tempat kita berpijak dan menjalani hidup.</div><div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1eSDOAeqMIqw3qA5w2M6Mc6Rfi_HLtQXLropM28Z-qm-l5JqCNEaKYfDecOJb5LQrk4b-uY-lma7VjKna6BiqFR98Nh2TTzrEbQWhwwBTdLRNlMX-r5l08ASj8OuDstII5tzHeJdIOQ/s1600/CIMG0954.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu1eSDOAeqMIqw3qA5w2M6Mc6Rfi_HLtQXLropM28Z-qm-l5JqCNEaKYfDecOJb5LQrk4b-uY-lma7VjKna6BiqFR98Nh2TTzrEbQWhwwBTdLRNlMX-r5l08ASj8OuDstII5tzHeJdIOQ/s400/CIMG0954.JPG" width="400" /></a></div><br />
<br />
Dari sini juga kita semakin menyadari ilmu pengetahuan tidak jauh berbeda dengan hamparan samudra. Semakin kita berusaha untuk mengarungi dan menyelami ilmu pengetahuan, maka kita semakin banyak mengetahui hal yang tidak kita ketahui sebelumnya, tetapi ketauan kita ini akan diringi dengan lebih banyak ketidak tauan yang menuntut kita untuk semakin tau.</div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-89909736888492683482011-01-30T05:41:00.001-08:002011-08-02T16:31:13.444-07:00Konvensional Lebih Manjur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dan lingkungan, adalah dua hal yang saling melengkapi. Manusia ciptaan tuhan dengan segala keterbatasannya dan dengan berbagai kebutuhannya yang tak terbatas pastinya memerlukan pelangakap dalam hidupnya. Alam memberikan berbagai hal yang dibutuhkan oleh manusia. Kehidupan manusia di dunia sangat bergantung dengan alam. Mulai dari tempat tinggal, makanan, air, dan berbagai hal lainnya diperoleh dari alam dan lingkungan sekitar. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbAucZIGkSCUx-ERqi6A6Klrc9BmGozw4gVeyvX1vWVnTzflnOQGb9QXZKnmMTo7bDIIdoUa9X2NRHa0BaRQQV2kqW-kn3DctHVdHiX2J4z9jw5HYakdVqxrETI0IrvmQDw3PNRAxkjcE/s1600/DSC05073.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbAucZIGkSCUx-ERqi6A6Klrc9BmGozw4gVeyvX1vWVnTzflnOQGb9QXZKnmMTo7bDIIdoUa9X2NRHa0BaRQQV2kqW-kn3DctHVdHiX2J4z9jw5HYakdVqxrETI0IrvmQDw3PNRAxkjcE/s320/DSC05073.JPG" width="320" /></a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sama halnya dengan manusia, alam pun membutuhkan campur tangan manusia dalam pelestarian dan perawatannya. Mulai dari sekedar menanam pohon, menjaga hutan hingga melestarikan flora dan fauna lainnya yang telah ada di dunia ini. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dan alam saling ketergantungan agar dapat menjaga bumi ini tetap nyaman untuk menjadi tempat tinggal bagi makhluk hidup. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Namun sayang, alam dan manusia kini seakan sedang bertarung sengit. Alam melawan manusia dengan menimbulkan berbagai bencana alam di berbagai belahan dunia. Mulai dari banjir, puting beliung, kebakaran hutan, gunung meletus, hingga tsunami. Tak jarang bencana alam seperti ini muncul secra bertubi-tubi di suatu negara. Seperti tsunami yang terjadi di Aceh yang kemudian disusul dengan tsunami di Yogyakarta. Dan gunung meletus yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. Selang beberapa hari saja setelah Gunung Merapi meletus, Gunung Bromo kembali meletus dan seakan mengguncang Tanah Jawa. Banyak korban jiwa yang jatuh, selain itu perekonomian juga ikut mengalami gangguan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Bencana yang mengguncang suatu daerah tak hanya berpengaruh pada daerah tersebut saja, namun dapat berimbas luas pada daerah-daerah sekitarnya. Kegiatan prekonomian terganggu karena banyak petani gagal panen lantaran lahannya rusak, investor banyak menarik modalnya, dan wisatawan pun enggan berkunjung akibat bencana alam. Pendidikan terganggu lantaran banyak gedung sekolah rusak karena bencana alam. Transportasi terganggu lantaran ada jalan-jalan yang putus yang juga diakibatkan oleh bencana alam. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tapi jika kita mau meninjau kembali, dan mengintrospeksi diri, tidak salah alam menunjukkan kemurkaannya. Manusia yang seharusnya menjadi sahabat alam dan memelihara alam. Kini justru hanya menjadikan alam sebagai pemuas kebutuhan semata. Terjadi exploitasi tambang dimana-mana. Pembalakan liar semakin tak terkendali. Laut pun tak luput dari tangan-tangan tak bertanggung jawab. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia ini nyaris luput dari perhatian. Satu hal lagi yang berpengaruh besar terhadap kerusakan lingkungan adalah berbagai limbah kegiatan manusia yang dibuang begitu saja ke alam. Polusi kendaraan dan asap-asap pabrik mendominasi dan tidak diimbangi dengan penyedeia oksigen berupa tumbuhan-tumbuhan hiajau. Hingga akhirnya saat ini lapisan ozon menipis dan global warming pun terjadi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pengaruh global warming yang begitu besar seakan mengubah siklus kehidupan di dunia. Mulai dari musim yang kini tak beraturan. Cuaca hujan ataupun cerah kini sulit di prediksi. Kekacauan iklim ini juga diikuti dengan kekacauan yang terjadi pada siklus hidup tumbuhan. Khususnya tumbuhan musiman seperti mangga, durian, dan berbagai jenis tumbuhan lainnya. Tumbuhan-tumbuhan ini juga seakan ikut dilanda kebingungan dengan musim yang semakin tak menentu ini. Durian yang seharusnya berbuah pada musim durian pada bulan januari atau februari kini justru belum tentu berbuah. Begitu juga dengan tumbuhan musiman lainnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Hal ini terjadi lantaran perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cuaca di bumi. Ini terjadi karena keadaan cuaca dan iklim mempengaruhi ketersedian air dan suhu di bumi. Perubahan cuaca yang begitu extrim membuat tumbuhan juga harus semakin cepat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan alam. Hampir semua aspek kehidupan bergantung dengan tumbuhan. Tumbuhan lah yang menyebabkan adanya hutan yang merupakan habitat bagi hewan. Tumbuhan lah yang menjadi sumber sandang, pangan, dan papan bagi manusia. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dapat dibayangkan, dengan tingginya tingkat ketergantungan antara tumbuhan dengan makhluk hidup lainnya, maka dengan kekacauan yang terjadi pada tumbuhan secara tidak langsung akan mengakibatkan kekacauan-kekacauan berikutnya. Tumbuhan di hutan yang seharusnya menjadi penyedia makanan bagi hewan yang tinggal di hutan justru tidak mampu menghasilkan makanan secara maksimal untuk hewan-hewan yang hidup di sekitarnya. Hewan sulit menemukan makanan walau pun pada musim pohon tertentu berbuah. Biji buah dari suatu tumbuhan yang seharusnya dapat disebarkan agar tumbuh menjadi individu baru oleh hewan setelah memakan buah dari pohon tersebut manjadi semakin sedikit. Persebaran pohon juga menjadi terbatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak hanya tumbuhan liar, tanaman yang ditanam secara sengaja atau dibudidayakan oleh manusia juga mengalami hal yang sama. Walaupun secara teori petani telah menanam tumbuhan yang sesuai musim, namun belum tentu tanaman tersebut dapat berkembang dengan baik. Hal ini terjadi karena kembali kepada pengaruh musim dan cuaca yang tidak menentu dan sulit di prediksi. Hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan pangan bagi manusia. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia dan hewan juga menerima pengaruh langsung akibat pemanasan global ini. Berbagai penyakit mulai berkembang. Salah satu penyakit yang kini menghantui iyalah penyakit kanker kulit. Hal ini terjadi karena radiasi matahari. Lapisan ozon yang semakin menipis ini menyebabkan radiasi matahari tidak dapat di bendung atau di saring sehingga lolos begitu saja ke bumi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Belakangan ini memang telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi pemanasan global ini. Banyak upaya yang telah dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun pihak suwadaya untuk mengatasi dampak dari pemanasan global ini. Di beberapa daerah pemerintah telah memperbanyak kendaraan umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga polusi udara dapat berkurang. Melakukam kegiatan bersepeda bersama. Penghijauan dilakukan di berbagai tempat yang memungkinkan. Pinggir-pinggir jalan telah di Tanami tumbuhan. Berbagai limbah telah diusahakan agar dapat diolah kembali, baik untuk digunakan kembali atau hanya sekedar membuat limbah ini ramah lingkungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu upaya yang sesungguhnya dapat dilakukan ialah dengan lebih menekankan dan memperkenalkan kembali tentang Konsep Tri Hita Karana kepada masyarakat, khususnya masyarakat Bali. Namun konsep ini tetap dapat di terapkan di berbagai daerah, karena konsep ini bersifat universal. Konsep ini menjelakan tentang tiga hubungan yang harus dibina dengan baik. Hubungan baik antara manusia dengan Tuhan yaitu Prahyangan, hubungan baik anatara manusia dengan manusia yang disebut dengan Pawongan, dan hubungan baik antara manusia dengan alam dan lingkunagn atau palemahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam konsep ini yang ditekankan adalah kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud ialah, kepercayaan dimana kebaikan dan ketentraman akan sealu menghampiri kita jika kita mau dan mampu menjaga hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan pastinya juga dengan alam dan lingkungan sekitar kita. dan keyakinan bahwa bencana pasti akan datang ketika hubungan baik ini tidak terjaga lagi. Seperti yang tengah melanda bumi kita saat ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti yang terjadi di salah satu desa adat di Kabupaten Tabanan, yaitu desa Sekar taji. Desa ini mampu menjaga kelstarian hutan bambu yang ada di wilayahnya. Dalam menjaga hutan bambu ini warga masyarakatnya hanya dilandasi dengan kepercayaan dan adat serta gotong royong. Hal ini telah diwariskan secara turun temurun. Hingga kini hutan bambu di desa tersebut tetap lestari sehingga lingkungan dan kehidupan mereka tetap terjaga keasriannya.</span></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Alangkah lebih baiknya, jika cara-cara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat ini bisa diterapkan kembali di era modern ini. Walaupun cara ini bersifat konvensional namun kesuksesan masyarakat dalam menjalankannya lebih nyata terasa dari pada cara-cara modern yang dilakukan dan diupayak</span></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-12630634479435990552011-01-29T02:25:00.001-08:002011-08-04T02:47:20.303-07:00Potret Pendidikan Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Belajar di kelas sudah menjadi rutinitas bagi setiap siswa. Belajar juga merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang masih menyandang status sebagai seorang pelajar. Kegiatan belajar tidak hanya berlangsung di sekolah namun juga dapat berlangsung di luar sekolah. Pada umumnya waktu yang dihabiskan siswa untuk belajar di sekolah, cenderung lebih sedikit dari pada waktu yang dihabiskan di luar sekolah. Waktu yang dihabiskan siswa di sekolah hanya 7 hingga 8 jam dari 24 jam dalam sehari, dan sisanya diisi dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah. Seperti bermain, menjalankan hobi, menonton TV dan lain sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizvVNX6O9Kh19QTcEk3qkQ8NpyI367ABpGDJqptDxUs2BDOAwME6Ii6o9Ycs3XTUcVQaiAcvwjdeBXcPH56guuDI0x0zYtdDBzaEd44y4XdCwlAdmsU52DGgQlWyc2zw0LqVzQz00aFR0/s1600/RIMG0387.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizvVNX6O9Kh19QTcEk3qkQ8NpyI367ABpGDJqptDxUs2BDOAwME6Ii6o9Ycs3XTUcVQaiAcvwjdeBXcPH56guuDI0x0zYtdDBzaEd44y4XdCwlAdmsU52DGgQlWyc2zw0LqVzQz00aFR0/s400/RIMG0387.jpg" width="400" /></a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah atau yang disebut dengan pembelajaran formal diatur oleh peratran-peraturan dari pemerintah dan memiliki kurikulum yang telah ditentukan. Kurikulum pendidikan di Indonesia telah berganti selama beberapa kali. Kurikulum pendidikan yang pernah diterapkan di Indonesia diantaranya adalah KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). KTSP yang berlaku di Indonesia saat ini memberikan ruang bagi guru untuk membuat kurikulum bagi sekolahnya masing-masing. Di satu sisi kurikululum ini dapat menjadi ruang bagi para guru yang kreatif untuk menuangkan ide-ide cemerlangnya tentang kurikulum yang tepat untuk diterapkan dalam sistem belajar mengajar sehingga mampu mencapai hasil belajar yang maksimal dari para siswanya. Namun di sisi lain bagi para guru yang kurang memiliki kreatifitas, maka perkembangan pembelajarn di sekolahnyapun akan ikut gerak jalan atau bahkan semakin menurun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sementara itu ujian nasional tetap diadakan dengan tujuan pemerataan pendidikan nasional. Padahal KTSP yang diterapkan dapat menyebabkan terjadinya ketidak merataan hasil pendidikan. SDM guru yang dimiliki oleh sekolah-sekolah di daerah bagian barat tentu saja jauh berbeda dengan potensi atau SDM guru yang dimiliki oleh sekolah-sekolah bagian timur, terutama daerah-daerah pelosok desa yang sekolahnya saja masih memiliki ruang kelas yang tidak layak pakai. Hal ini menunjukan perlu dilakukan suatu sinkroniisasi oleh pemerintah terkait dengan metode dan tujuan pencapain pendidikan Indonesia agar tidak menyebabkan kebingungan di kalangan orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan. Semoga KTSP atau yang berupa otonomi pendidikan yang diberikan pemerintah kepada sekolah memang bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran di sekolahnya dan bukan merupakan dalih pemerintah untuk lepas tangan terhadap sistem dan hasil pendidikan di Indonesia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendidikan formal cenderung menekankan pembelajaran yang berada di dalam kelas yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut. Biasanya pembelajaran ini hanya akan berjalan jika ada guru dan sekelompok siswa. Terkadang guru hanya menyampaikan dan menjelaskan tentang berbagai materi dan teori-teori yang sesuai dengan kurikulum. Tak jarang ada juga guru yang masuk kelas dan menuntut siswanya untuk bertanya sebanyak-banyaknya. Penyampaian materi pembelajaran ini sebagian besar hanya bertujuan memberikan pemahaman dan pengertian tentang suatu materi. Ada juga guru yang hanya berpatokan pada soal-soal yang diprediksikannya akan muncul pada ujian ataupun ulangan umum.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Maka dari itu materi pembelajaran akan lebih terbatas dan hanya berkutat dan berpatokan pada soal-soal ujian sehingga materi yang dianggap tidak keluar pada ujian pada akhirnya akan diabaikan, biarpun materi itu sesungguhnya penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Bagi guru yang menuntut siswanya untuk bertanya sebanyak-banyaknya, maka para siswa hanya akan mendapatkan materi sesuai dengan apa yang ditanyakan, tak jarang materi justru melenceng dari topik bahasan. Alhasil pengetahuan siswa kembali hanya terbatas seputar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sangat jarang ada guru yang dalam proses pembelajarannya sehari-hari lebih menekankan pada paraktek dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan untuk mengetahui dimana diterapkan dan untuk apa materi-materi yang di berikan oleh ibu bapak guru didepan kelas. Yang mereka tau pasti, adalah mereka harus mendapatkan nilai ujian yang sesuai atau melampaui KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Ataupun hanya untuk sekedar menyandang predikat “lulus UN” pada ujian nasional. Setelah mereka menjalankan tes-tes itu maka semua materi pelajaran yang diberikan oleh bapak atau ibu guru pun ikut sirna dalam sekejap. Hal ini terjadi lantaran mereka merasa telah mencapai tujuan, yaitu mendapat nilai bagus dan lulus ujian. Alhasil setelah dihadapkan dalam kehidupan nyata kaum terpelajar masih dilanda kebingungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terlepas dari sistem pendidikan formal, ada sistem pendidikan informal yang ada di luar lingkungan sekolah. Pendidikan ini utamnya didapatkan sejak dini di lingkungan keluarga. Pendidikan ini berupa penanaman sikap mental dan pembentukan kpribadian. Pendidikan ini dapat diberikan secara langsung oleh orang tuanya. Namun sebagian besar pendidikan ini dilakukan secara alami oleh seorang anak dengan meniru orang-orang yang lebih dewasa darinya. Orang-orang yang lebih dewasa ini dianggapnya menjadi figur panutan. Mereka meniru dari hal-hal kecil hinga kebiasaan dari orang-orang sekitarnya. Seperti cara makan, penampilan, gaya bicara, sopan santun hingga akhirnya membentuk suatu kepribadian dari seorang anak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Media informasi dan teknologi juga dapat dijadikan sebagai media edukasi. Media informasi dan teknologi juga merupakan salah satu media yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap perkempangan keperibadian dari seorang anak. Melalui media informasi seperti televisi, radio, dan internet siapa saja dapat mendapatkan informasi apaun yang diingingkannya. Bagi anak-anak yang belum bisa memilah-milah mana hal yang baik dan hal yang buruk, ia akan menerima berbagai informasi begitu saja. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti tayangan tentang tindakan kekerasan yang dilakukan saat rapat paripurna atau bahkan tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat kita. bukan tidak mungkin anak-anak menganggap hal ini sebagai hal yang bisa yang menyebabkan ia ingin meniru tindakan ini. Selain itu sinetron-sinetron juga memenuhi jam tayang di TV. Saat ini sebagian besar sinetron yang ditayangkan bersifat kurang mendidik. Tidak bisa dipungkiri media-media seperti ini juga memiliki peran dalam pendidikan dan pembentukan sikap mental para generasi muda.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari hal ini kita bisa melihat, bahwa di pendidikan formal para generasi muda sebagaian besar hanya diarahkan dan ditargetkan untuk mencapai nilai tinggi saat menghadapi ulangan dan ujian. Bukannya ditekankan kepada praktek dan implementasinya pada kehidupan serahi-hari. Padahal tujuan utama untuk bersekolah adalah untuk menjadi orang yang siap menghadapi kehidupan nyata yang menghadapkan kita pada berbagai tantangan. Bukannya hanya untuk mendapatkan nilai-nilai diatas kertas. Yang digunakan di kehidupan nyata adalah kemampuan dan pengetahuan, tidak cuma angka-angka yang dapat bersifat manipulatif. Di pendidikan informal, anak-anak bangsa telah mengalami krisis figur. Karena begitu sulitnya mencari figur, tak jarang justru banyak anak-anak yang salah langkah karena melihat figur-figur yang tak patut dijadikan panuatan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebaiknya pemerintah yang memegang sistem pendidikan formal dan media yang memegang sistem pendidikan informal sebaiknya melakukan suatu evaluasi dan kerja sama. Pendidikan formal yang saat ini bertujuan sebatas mengejar angka, sebaiknya kembali diarahkan untuk menjadikan dan memacu anak-anak bangsa untuk mengejar masa depan bukannya justru mengejar angka-angka di atas kertas atau nilai semata. Media yang sebagian besar menayangkan-tayangan yang sifatnya kurang mendidik sebaiknya kembali diarahkan untuk menayangkan berbagai acara yang dapat membantu untuk mendidik dan membentuk sikap mental dari para generasi muda. Kedua aspek ini dapat bekerja sama dengan saling menunjang untuk memajukan generasi muda yang pastinya nanti akan baerdampak pada perkemabangan Bangsa dan Negara Indonesia kedepannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-11734133475506938782011-01-20T20:12:00.000-08:002011-08-02T16:31:49.345-07:00SULIT DI MENGERTI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;">suatu malam, saat kurasakan badan kasarku terkunci kuat dan nafas ku sesak fikiran ku tak dapat berjalan. ntah apa yang sedang terjadi. apakah ku sedang bermipi atau memang benar-benar masih ada di dunia nyata. usahaku melapas belenggu seakan sia-sia, mengedipkan matapun ku tak sanggup. sampai sekarang ku tak pernah tau apa yang terjadi. sesuatu yang buruk slalu mengikuti, entah itu mimpi atau nyata. pernah ku merasa terbang megitari atap kamar ku sembari ada yang mengelus kepala ku. tak jarang hal ini justru membawaku kesuatu tempat yang ku tak tau dimana, enatah itu dunia maya atau memang benar-benar nyata. tapi yang pasti setiap ku berada disitu ku hanya bisa berdiri di sudut bidang tanpa bisa berbuat apapun. hanya melihat, mendengar dan memperhatikan. tak lebih. setelah itu semua hilang begitu saja.</div><div style="text-align: justify;">situasi ini terkadang membuatku menerawang, memikirkan hal yang aku sendiri tak tau. membuat hari-hari ku semakin terasa mendung. Tuhan, semoga malam ku tak segelap itu dan ku bisa tidur dengan nyenyak...</div><div style="text-align: justify;">ASTUNGKARA</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<br />
</div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-42466133115458283082010-11-01T23:44:00.000-07:002011-08-02T16:32:47.269-07:00ALAM & KEHIDUPAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: white;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmhx3MQTkhRvhA2wrE0q-KEh9pa9zoCYmgZDZCWPFtBJFEqgvq5_6fTHh_pXcCIxzL12j_BLV8u9_gy75DYgxBjJi79hnsNbr9zBm9OC4dNj9DjS0DWMhR3vJjbde8W4FODClkN9lKGx4/s1600/DSC05090.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmhx3MQTkhRvhA2wrE0q-KEh9pa9zoCYmgZDZCWPFtBJFEqgvq5_6fTHh_pXcCIxzL12j_BLV8u9_gy75DYgxBjJi79hnsNbr9zBm9OC4dNj9DjS0DWMhR3vJjbde8W4FODClkN9lKGx4/s320/DSC05090.JPG" width="294" /></a></div><div style="color: black;"><br />
</div></div><div style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: large;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px;"><span style="color: black;">Hidup & kejadian alam sebener'a ga beda jauh. tuhan dah ngajarin kita dalam menjalani hidup melalui kejadian2 alam. tapi kita kurang percaya dan mau menjadikannya pelajaran hidup. sesungguh'a apapun yg qt amati d sekitar qt merupakan suatu pelajaran hidup yang dberikan oleh TUHAN.</span><br style="color: black;" /> <br style="color: black;" /><span style="color: black;"> salah satu'a hujan & batu, rintikan hujan yg tenang mampu menimbulkan lubang pada batu yg keras. tetapi semua itu memerlukan waktu dan proses. sama hal'a dengan kehidupan."kkeras'n hati" seseorang tidak bisa di luluhkan dengan "kkeras kepala'n", melainkan dituntun dengan "kelembutan hati", memang hal ini memerlukan suatu proses tapi proses ini bukanlah hal yg menghambat jika kita mau berusaha dengan tulus untuk orang yg kita sayangi. tetapi jika kekerasn hati di lawan dengan kkeras kepalan'an bukan tidak mungkin akan menimbulkan ke hancuran d k-2 belah pihak, sama hal'a dengan batu lapuk yg saling berbenturan.</span><br style="color: black;" /> <br style="color: black;" /><span style="color: black;"> semut, semut punya suatu sistem dalam menjalani hidup'a, ad yg mencari makan, membuat sarang, bahkan menjaga telur2 semut, semua itu mereka jalani sesuai dengan sistem yg berlaku dalam kelompok mereka dan kehidupan mereka berjalan dengan baik dan hubungan antar semut tetap erjaga. sama hal'a dengan kehidupan, jika saja manuisa mau menjalni hidup sengan mentaati sistem dan perarturan yg ad (seperti tidak korupsi, tidak ad istilah "jalur belakang", tanpa kebohongan) maka kehidupan qt akan menjadi baik dan hubungan antar manusia akan harmonis. masih banyak peristiwa2 alam yg bisa qt jdkan pelajaran hidup yg tidak bisa saya sampaikan disini. tp ingatlah satu hal, tujuan utama qt d lahirkan kDunia ini adalah untuk MENEBUS dosa2 yg telah qt perbuat dan bukan untuk MENAMBAH catat'n dosa qt.</span><br style="color: black;" /> <br style="color: black;" /><span style="color: black;"> " BERUSAHALAH MENEMUKAN PETUNJUK2 TUHAN DALAM PERISTIWA2 ALAM D SEKI</span>TAR QT"</span> </span></span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-72906988485068728112010-10-18T08:29:00.000-07:002011-08-02T16:33:18.739-07:00KEYAKINAN BERBUAT DAN MEMBERI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">suatu ketika, jika kamu merasa tidak nyaman dengan sikap orang lain kepada mu, jangan jadikan itu sebagai suatu catatan pahit yang justru membuatmu merasa disakiti, namun jadikanlah hal itu sebagai pelajaran, agar kau tidak melakukan hal yang sama terhadap siapa pun. lakukan hal terbaik yang mampu kau lakukan untuk siapa dan apa pun. maka yakin dan percayalah mereka juga pasti akan memberikan yang terbaik untuk mu.<br />
Prinsipnya, seseorang pasti menginginkan yang terbaik dari orang lain, sehingga ia juga akan memberikan yang terbaik untuk orang lain...</div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-57185396885695546172010-08-21T06:25:00.000-07:002011-08-02T16:32:54.164-07:00Langkah ku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Langkah ku terasa berat,</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Saat ku mengingat semua kejadian itu</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ku hanya bisa meratapi dan menyesal</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Emosi, ego, kecewa, kebencian, </span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Semua membayangi ku</span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kini ku mencoba meringankan langkah ku</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Meyakinkan fikiran ku</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tak ada gunanya mertapi masa lalu</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Yang hanya </span></span><st1:place w:st="on"><st1:state w:st="on"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kan</span></span></st1:state></st1:place><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> membantu ku menitihkan air mata</span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span class="uistorymessage"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kini ku mencoba meringankan langkah ku<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dengan menatap masa depan</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menumbuhkan semangat dan harapan</span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk mendapatkan kedamain </span></span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-16592061312161606462010-07-23T01:45:00.000-07:002011-08-02T16:33:08.186-07:00LIHAT APA YANGG TAK TERLIHAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">sedikit kesuksesan, menggiurkan seseorang untuk mengikuti tapak langkah orang yg mampu mencapainya. tanpa memperhatikan betapa banyak krikil tajam yg harus bisa d laluinya, brapa banyak jembatan yg harus dlewati ataupun dbuat untuk menggapai harapan, dan bahkan terkadang iya harus terjatuh dan berusaha membangun kembali puing2 harapannya yang pernah runtuh, namun semua itu adalah PROSES untuk mencapai KESUKSESAN..<br />
<br />
saat ini kita telah ad dalam sebuah PROSES yg menbentuk kita menjadi seseorang yg berkpribadian, seseorang yg menuju ksuksesan.perhatikanlah PROSES seseorang menuju suatu keberhasilan sehingga mampu menguatkan hati kita dalam menjalani PROSES qt, jangan hanya melihat puncak KEBERHASILAN seseorang yang mendorong qt beralih dr proses qt menuju keberhasilan kita dan menjauhkan kita dr keberhasilan itu sendiri...</div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-63958917072315836672010-07-01T22:00:00.000-07:002011-08-02T16:33:31.809-07:00Jangan jadikan lingkungan sebagai pembenaran kegagalan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span>Kita sering denger orang-orang bilang <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;"><i>"wajar aj dia jadi kayak gitu, dynya aj tinggal dilingkungan yang ga bener"</i></span>. huum, menurut kamu wajar ga pemikiran yang kyak gini?<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj94OEAGY2TmRrFi7HK5Q5NEeYSTDWZAstXuu624wDPU4RpBG-MvfqsOljZHuFdBvYfkHHIOrsVhWv6LukBXNMDjnq1MSg-7UOaamuoRMce98alU5S8fblzPgCMMxGcGRnMqW5yy2ysXBU/s1600/Untitled-4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj94OEAGY2TmRrFi7HK5Q5NEeYSTDWZAstXuu624wDPU4RpBG-MvfqsOljZHuFdBvYfkHHIOrsVhWv6LukBXNMDjnq1MSg-7UOaamuoRMce98alU5S8fblzPgCMMxGcGRnMqW5yy2ysXBU/s320/Untitled-4.jpg" /></a></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">Misalnya aja yha, ada anak remaja yang baru pindah trus tinggal dil<span class="Apple-style-span" style="color: lime;">ingkungan</span> yang anak" seusia dy senengnya cuma main" ato hura" ajha. dulunya anak baru nie ga suka main" ato hura" tapi gara" dy pindah ke<i>lingkuan</i> baru yang kayak gto dy jadi ikutan suka main n hura", sampe akhirnya sekolanya ga bener dan ujung"a kegagalan masa depan udah didepan mata. loc udah kayak gini balik lagi,</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"> kebanyakan orang pasti bilang <i><span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">"wajar dy gto, lingkungan'a kn emang gitu"</span></i>. padahal biar gimanapun ga ad pembenaran yang bisa <b>MEMBENARKAN</b> suatu </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><b>KEGAGALAN</b>.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;">Pemikiran yang "biasa" ngejadiin <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> sebagai <b>kambing hitam</b> bisa dibilang <b>KURANG TEPAT</b> buat diterusin loc kita mau jadi orang yang sukses di lingkungan yang ga sukses. Pemikiran yg kayak gnie cuma mendidik kita buat pasrah ama <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span>, dan ngebuat kita susah nemuin siapa kita yang sebenarnya. Dan bukan ga mungkin pemikiran ini cuma nuntun kita menuju kegagalan, dan loc kita uda nyampe dikegagalan itu kita ga ngrasa begitu bersalah gara" orang sekitar kita lebih menyalahkan lingkungan. loc udah kayak gne motivasi buad memperbaiki kesalahan jadi ngga ada, gara" kita ngga merasa bersalah, ini yang ngebuat <b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">kesuksesan maikan ga terlihat</span></b>.</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;">Loc kita mau cari ya banyak coc orang yang sukses biarpun dy tinggal di <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> yang ga sukses. Mreka bisa sukses gara" mreka ga nyari pembenaran dengan menjadikan <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> sebagai kambing hitam dalam setiap kegagalan mereka, tapi mreka justru menjadikan kegagalan itu sebagai ajang introspeksi diri, biar mreka bisa menuju kesuksesan. selain itu mereka juga mampu memposisikan diri dalam suatu <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> sehingga mereka mampu tetap berada dalam lingkungan dengan tetap menjadi siapa mereka. </span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;">jadi, loc kamu ngerasa kesuksesan makin jauh gara" kmau berada di <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> yang jauh dari kesuksesan maka katakan pada hati mu "<i>jika suatu saat nanti kamu menjadi orang yang gagal jangan jadikan <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> sebagai kambing hitam, tapi apakah kamu telah memposisikan diri pada posisi yang tepat dalam l<span class="Apple-style-span" style="color: lime;">ingkungan</span> mu dan tetap menjadi siapa kamu untuk menjadikan diri mu seperti yang kamu mau dan bukan menjadi ap yang <span class="Apple-style-span" style="color: lime;">lingkungan</span> mu mau? dan yang paling penting <b>s</b></i><b>udahkah kamu mngupayakan diri mu untuk menjadi ap yang kamu mau?.</b></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><i>tapi jika suatu saat nanti kamu menjadi orang yang sukses untuk menjadi pribadi seperti yang kamu mau, maka kamu hanya cukup berbangga, mempertahankannya serta BERSYUKUR atas itu".</i></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">"JANGAN JADIKAN LINGKUNGAN SEBAGAI PEMBENARAN ATAS SUATU KEGAGALAN, NAMUN JADIKAN KETEGUHAN HATI DAN KEYAKINAN MU UNTUK MENJADIKAN DIRI MU SEBAGAI APA YANG KAMU INGINKAN SEBGAI JALAN MENUJU KESUKSESAN MU"</span></span></b></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;"><br />
</span> </span></b></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><b><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="background-color: black;">"POSISIKANLAH DIRIMU SESUAI SIPA DIRIMU DALAM LINGKUNGAN MU, BUKANNNYA MEMPOSISIKAN LINGKUNGAN DALAM KEPRIBADIAN MU"</span></span></b></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;">jadi, apakah kamu tetap menjadikan lingkungan faktor penentu siapa kamu, dan menjadikan lingkungan sebagai pembenaran untuk kegagalan mu, dan semakin jauh dari kesuksesan?</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;">atau berusaha menumbuhkan keyakinan jika kamu terus berusaha dan percaya serta memposisikan diri secara tepat dalam suatu lingkungan, maka kamu akan sukses dalam lingkungan seburuk apapun??</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><b>"TANYAKAN PADA HATI MU, KEMBALIKAN JAWABAN ITU PADA HATI MU, PERCAYAKAN JAWABAN ITU PADA HATIMU, DAN TEGUHKAN HATI MU UNTUK MENJALANI JAWABAN YANG TELAH KAMU JADIKAN TEKAT....:)"</b></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div></div><div><div style="text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;">By:<br />
Copank Ratna Dewi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;">2 Juli 2010. </span></div></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></div><div></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-83071432126643165672010-07-01T19:01:00.000-07:002011-08-02T16:33:42.589-07:00Ujian Sesungguhnya Anugrah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1jKaZSIs6iyFTMKnjF02WgZZJBCWj0N3yB6q7KDmRhC8SXoPUSb4-tpWQ9EkVIi5QdIrqWasq2RRVFyQePwvWRZSj-eDXVWp1B9vFSSaLKJR39WjqOagowJA9XGtLoOJl1AXF141kWhw/s1600/cats.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1jKaZSIs6iyFTMKnjF02WgZZJBCWj0N3yB6q7KDmRhC8SXoPUSb4-tpWQ9EkVIi5QdIrqWasq2RRVFyQePwvWRZSj-eDXVWp1B9vFSSaLKJR39WjqOagowJA9XGtLoOJl1AXF141kWhw/s320/cats.jpg" /></a></div>Stiap waku yang kita jalani adalah <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">anugrah</span>, sekalipun kita melewati waktu itu dengan rasa yang tidak kita sukai atau bahkan kita benar" membenci itu, namun percayalah semua itu adalah <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">anugrah</span> karna waktu tidak akan pernah kembali dan pengalaman adalah guru yang terbaik. <br />
<br />
lewati semua <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">ujian</span> yang sesungguhnya anugrah BELIAU kepada kita dengan senyuman walau itu sulit. tidak ada salahnya jika kita slalu berusaha melihat sisi positif dari <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">anugrah</span> yanag tidak mengenakkan itu jika itu mampu menguatkan hati kita untuk melawati semua itu dan melangkah menuju tingkat yang lebih tinggi dari apa kita sebelumnya. Berusahalah meningkatkan porsi pemikiran kita dengan hal-hal positif seperti " pasti TUHAN punya rencana lain dibalik semua ini ", yakinkan hati kita bahwa " Anda pasti mampu menghadapi <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">ujian</span> ini", percayalah "anda pasti akan mendapatkan hasil dari keyakinan anda", fikirkan anda pasti akan mengatakan "ternyata aku mampu melewati semua ini....:)" setelah anda berhasil, dan "anda pasti mengalami sebuah perubahan yang membanggakan dalam diri anda karena anda". maka setiap ujian yang akan anda hadapi terasa lebih ringan karena anda menganggap'a sebagai anugrah yang mampu meninggikan dan memuliakan anda.<br />
<br />
TUHAN tidak akan memberikan <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">ujian</span> melebihi kemampuan kita, jadi jika kita merasa telah <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">diuji</span> oleh beliau maka <span class="Apple-style-span" style="color: red;">bersyukurlah</span> atas itu, karena kita diberikan kesempatan untuk menuju tingkat yang lebih tinggi.<br />
<br />
intinya:<br />
<b>"PERCAYALAH BANYAK ANUGRAH YANG AKAN ANDA TRIMA JIKA ANDA </b><i><b>MENGHADAPI</b></i><b> SUATU UJIAN"</b><br />
<b>"BERUSAHA MELIHAT SISI POSITIF DARI SUATU UJIAN HIDUP, MAMPU MENJADIKAN UJIAN ITU SEBAGAI ANUGRAH YANG MAMPU MENDEWASAKAN DAN MENINGGIKAN KITA,"</b><br />
<br />
Jadi mulai skarang apakah anda tetap menganggap <span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">ujian</span> sebgai suatu kesialan belaka?<br />
atau sebagai suatu kesempatan untuk mendewasakan dan meninggikan diri anda (<span class="Apple-style-span" style="color: cyan;">anugrah</span>)?<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: lime;"><b>"JAWAB DENGAN HATI ANDA DAN LAKSANAKAN MULAI SKARANG"</b></span></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-10128455111877131102010-07-01T02:45:00.000-07:002011-08-03T22:28:57.331-07:00BUKAN BERARTI MEMILIKI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CANOM%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">Suka, cinta, sayang………!!!</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">Bukan berarti harus memliki</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">Tapi apa daya……?</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">Rasa ego terlanjur menguasai diri</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">Hingga cara apapun ditempuh</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">untuk mendapatkannya</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;"><o:p> </o:p></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">tidak.. semua itu tak boleh dilakukan<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">karena hanya akan menimbulkan<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;">satu penyesalan yang tak berguna</div><div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cc0000; line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">karena semua tlah pergi<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI"><span style="color: #cc0000;">pergi karena keegoisan kita sendiri</span><o:p></o:p></span><br />
<span lang="FI"><span style="color: #cc0000;"><br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh503UsKIzDwRNaJtrKNQUGv9RffY0fs_42xkgYQ8WGlTnuli8kpF7qvZ1vJuP_rTphMjG3LVifJANqT9m2DBQXSIiU5rzUuCEo1QKbEHT40ZPF-WjPgdfL_BkKxQsBz4Doqgm6IojAh8E/s1600/DSC00371.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh503UsKIzDwRNaJtrKNQUGv9RffY0fs_42xkgYQ8WGlTnuli8kpF7qvZ1vJuP_rTphMjG3LVifJANqT9m2DBQXSIiU5rzUuCEo1QKbEHT40ZPF-WjPgdfL_BkKxQsBz4Doqgm6IojAh8E/s400/DSC00371.JPG" width="400" /></a></div><span lang="FI"><span style="color: #cc0000;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> <span style="font-family: 'trebuchet ms';">mungkin cuma semua ini yang bisa diucapkan oleh Radith seorang cowok yang pernah ngalamin semua itu. </span><o:p style="font-family: trebuchet ms;"></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Semuanya berawal saat Radith keterima disekolah barunya yang bisa dibilang sekolah terfaforit jadi ga sembarang orang bisa masuk di sekolah itu. Waktu pertama masuk sekolah radith ketemu ama seorang cewek yang secara fisik bisa dibilang perfect.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">”Gila, cantik banget tu cewek” radith terheran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">”bener bro, tu cewek emang perfect” kata yuda menimpali ucapan radith.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">”siapa ya namanya ?????” Radith bertanya-tanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">”mana ku tau ????” jawab yuda.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Saat itu juga Radith udah punya niat buat bisa deket ma tu cewek. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">Radith bener-bener ga nyangka karena dia bisa sekelas ama cewek yang ngebuat dia salting.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">” dit, cewek tadi sekelas ma kita ...!!!” kata Yuda.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">” beneran yud, tu cewek sekelas makita???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">” bener gua ga boong... sumpah dah!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">” wah, bagus dong, gua bisa pdkt nih ma dia!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"> </span><span lang="FI">Sama sperti hari-hari pertama siswa baru mulai sekolah, selalu diadain perkenalan. Setiap siswa maju kedepan n’ memperkenalkan diri. Radith memng nanti saat-saat ini coz dia yakin dia bisa tau nama tu cewek. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Setelah tuju orang memperkenalkan diri tiba saatnya cewek itu memperknalkan diri. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> ” halo temen-temen, kenalin namaku Dea nama lengkapku Dea suryani” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Saat itu juga radith bergumam ” jadi namanya dea keren juga”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Sepulang sekolah radith berusaha mendekati Dea. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">” hai Dea, lagi nungguin jemputan ya?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> ” ya, kamu, Radith kan ?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> ” ya aku radith.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> ” km nungguin jemputan juga?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI">”ya, udah jam segini belum dijemput juga. Rumahmu dimana?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> ” di jalah hasanudin, km...?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> ” berarti rumah kita searah dong, Rumah ku di jalan Wibisana...! kita jaln aja <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> Gimana?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI"> </span><span lang="DA">” Ayuk” jawab Dea dengan simpel.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="DA"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="DA"> Saat itu juga Radith bersorak dalam hatinya ” yes, yes, yes ”. diperjalanan radith berusaha mendekati Dea. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="DA"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="DA"> </span><span lang="SV">” km dulu SD nya dimana?” tanya radith.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ” di SD nusa bangsa!” jawab dea dengan singkat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Tanpa terasa Dea udah nyampek dirumahnya. Dea pamitan ama Radith buat pulang dan dengan berat hati radith mengijinkannaya. Setibanya dirumah, radith langsung nelepon yuda n’ nyeritain kalok dia pulang bareng ama dea.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ” yud, lo tau ga betapa bahagianya gua bisa pulang bareng ama dea??? Tanya radith.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”emang seberapa bahagianya lo baru bisa ngajak dea pulang bareng ??? yuda terheran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”gua tu bahagia banget, bahagianya udah kayak orang kejatuhan bulan !!! <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”waduh, segitu bahagianya lo dith, baru bisa pulang bareng ama dea, jangan-jangan lo suka lagi ma dea!?!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”iya kali ya, baru pulang bareng aja gua dah bahagianya mintak ampun, tapi ga papa kan yud, kalok gua suka ma dea???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”ya ga papa lah dith, gua dukung lo kok, lagian dea cantik kok, yah... cocok lah ama tampang lo yang ganteng....!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Tnx ya yud, bay....!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Kesokan harinya disekolah radith berusaha ngedeketin Dea dengan nawarin diri untuk jadi teman/sahabat dea, radith juga mengajak Yuda. dengan senang hati dea nerima Radith jadi sahabatnya. Dea juga ngenalin sahabat wanitanya ke radith dan yuda. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ” hai, dith, yud, kenalin nih temen gua, namanya putri”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”hai put, gua yuda. Temennya dea”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> </span>”put, gua radith temennya dea juga”</div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam hati yuda berfikir buat ngedeketin putri. <span lang="FI">Yuda nyeritain perasaannya ama Radith. </span>Radith meresponya dengan positif. Dia juga ngedukung yuda buat ngedapetin putri. Radith ma yuda berusaha ngajak dea ama putri buat makan bareng, tanpa piker panjang dea ama putri nerima ajakan adith n’ yuda. Pulang sekolah mereka langsung ke tempat makan yang bisa dibilag cukup nyaman. </div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;">Disana mereka berbagi cerita tentang kepribadIan mereka masing-masing. Sehinga mereka bisa memahami satu sama lain. Mereka serig banget belajar bareng, ngerjain tugas bareng, curhat bareng, n’ masih banyak kegiatan lain yang mereka lakuin bareng-bareng. </div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Radith selau nunjukin sikap simpatai ama dea. </span>Begitu juga ma yuda. Yuda selalu ada disamping putri, n’ nunjukin sikap simpatinya ma putri. Tapi dea n’ putri ga sadarkalok misalnya radith ma yuda suka ma mereka berdua.</div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;">Setelah persahabatan mereka berjalan cukup lama, yaitu sekitar 1 tahun. <span lang="SV">Radith dan yuda belum juga berani ngungkapin perasaan mereka ma pujaan hatinya. Dea dan putri udah nyaman banget dengan status mereka sekarang, yaitu sebagai sahabat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Yuda berusaha buat ngumpulian keberanianya untuk ngungkapian perasaanya ma putri. Setelah yuda merasa siap, dia langsung nyarik putri n’ ngajak dia jnjian n’ ketemuan ditaman nanti sore jam 4. Tanpa pikir panjang putri nerima ajakan yuda.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Setelah pulang sekolah yuda mempersiapkan segala sesuatu. Mulai dari baju, bunga n’ kata-kata yang tepat buat ngungkapin perasaannya ke putri. Jam tangan yuda menunjukan pukul 3.30, itu artinya setengah jam lagi dia harus udah nyampek di taman. Yuda buru-buru ngambil kunci motor n’ langsung ke taman. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> Disana putri udah nungguin yuda. Yuda langsung ngedeketin Putri N’ ngajak dia basabasi. Setelah sesat berbasa basi radith mulai menuju ke pokok pembicaraannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ” Put, sebenernya......,sebenernya......., aku mau ngomong sesuatu ma kamu, boleh ga....? yuda gugup.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”aku, km..... kok lo ngomongnya jadi aku,kamu gitu cih????” Putri bertanya-tanya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”ya, soalnya aku mau ngomong sesuatu yang penting !!!!” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”Lo mau ngomong apa yud???<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”put, km tau ga kenapa aku tu simpati banget ma kamu???<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”yaiyalah lo tukan temen gua!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”bukan, bukan itu.... aku simpati ama kamu tu karena aku suka, sayang, n’ cinta ama km put. Dari pertama aku ngeliat kamu aku udah ngerasain ini semua. Apalagi setelah aku tau kalok km tu ga Cuma cantik aja, tapi km tu juga baik n’ pinter.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”ta...ta...tapi yud, gua tu dah nyaman banget dengan status kita jadi sahabat kayak sekarang ini...!” jawab putri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV"> ”ya...., aku ngerti put, tapi apa kamu ga mau ngebukak pintu hatimu buat aku????”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”ya..., aku mau tapi bukan sekarang, sekarang tu belum waktunya kita buat ngejalanin hubungan ini, kita tu belum cukup umur yud...” putri menolak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”jadi km nolak aku Cuma karena kita belum cukup umur???<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”iya yud, gua masih mau belajar tanpa diganggu ama hubungan kita nantik kalok misalnya gua neriama lo...., sory ya yud, soryy banget. Gua juga belum siap buat ngejalanin ini semua. Lebih baik kita jadi temen kayak dulu lagi. Lo ga marahkan yud, ma gua???<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”ya engaklah....., kenapa gua mesti marah..., kmkan punya hak buat nolak atau nerima aku. Cinta kan juga ga boleh dipakasa. Tapi, sekarang aku lega karena aku udah ngungkapain perasaan aku ama km. Satu yang harus km inget. Kapanpun kamu mau nerima cintaku aku siap...!b<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Yuda lalu kembali pulang dengan perasaan yang sedikit kecewa. Tapi dia tidak mau memaksa putri untuk menerima cintanya karena dia tau cinta tidak bisa dipaksakan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Keesokan harinya yuda mampu bersikap biasa-biasa saja kepada putri dan teman-teman yang lain seakan ga ada kejadin kemarin. Putri kagum ma sikap yuda yang dewasa. Yuda takmenceritakn kejadian itu ma sapa-sapa termasuk radith. Setelah kejadian itu yuda bersikap semakin dewasa. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Jam istirahat radith ngajakin yuda kekantin, radith ngomonin rencananya buat nembak dea.Yuda Cuma ngasi saran keradith biar sip ditolak n’ siap diterima. Radith hanya berkata don’t wori coz dia dah yakin kalok dia tu pasti di terima. Jadi radih ga begitu nyiyapin mental buat ditolak. Disamping itu yuda dah cemas kalok misalnya radith ditolak coz radith dah yakin banget kalok dia bakal diterima<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Pulang sekolah radith ngajakin dea pulang bareng, dea nerima ajakan radith. Diperjalanan radith langsung ngomong ama dea.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">” deya, kalok misalnya ada yang nembk lo, lo bakal gimana? Radith memulai.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”mungkin gua bakal nolak!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”kenapa??? Tanya radith<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">”gua males aja..., apa lagi yang nembak gua jelek n’ ga dewasa gual langsung tolak dah!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">”tapi kalok orang yang nembak lo tu gua gimana???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“alah lo tu ada-ada aja dith..., he...he...he...!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“gua tu serius de, gua tu suka ama lo...!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“lo tu kalok becanda emang paling bisa ya....!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“dey, gua tu serius, dua rius malah...!!!"<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“soryy dith, soryy banget gu belum siap masih banyak hal yang mesti gua lakuin, gua tu masih sekolah. Gua takut kalok misalnya gua jadian ma lo gua ga konsen lagi buat belajar.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“gua yakin kalok kita jadian lo ga bakal keganggu n tetep bisa konsen belajar”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“ga dith gua ga mau”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“ok mungki n sekarang lo nolak gua tapi nanti lo bakal nerima gua key!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“gabakal deh, gua ga bakal nerima lo, lagian gua gak bakal mati kalo nolak cinta lo” dea mulai kesal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Radith kesel banget coz dia ditolak mentah-mentah ma dea. </span><span lang="FI">Radith nyeritain semuanya ke yuda.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">”sial yud si dea nolak gue mentah-mentah” radith geram<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“tukan, gua dah bilang ma lo kalok lotu mesti siap diterima n’ siap di tolak. Trus mau gimana sekarang?”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“gua bakal tetep ngejer dia n’ nembak dia nyampek gua diterima, gua ga bakal ngelepasin dia”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“jangan dith, mending lo biarin dia, jangan dikejar terus nantik dia malah marah ma lo???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“ga, gua harus dapetin dia”radith kekeh.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“ok, dith gua Cuma mau ngasi tau lo kalok gua tu juga udah pernah ditolak ma putri, tapi gua ga mau ngejer-ngejer dia arena gua ga mau cinta yang dipaksa.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“itu kan lo bukan gua!!!” tegas radith<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“ok, yang penting gua udah ngingetin lo. Tapi kalok lo masih tetep ngejar-ngejar dia lo ga bakal pernah bisa ngedapetin dia!!!” yuda langsung pergi ninggalin radith yang egois.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Disaat yang bersamaan dea menceritakn kejadian itu kepada putri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“put, kemaren gua ditembak ma radith”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“radith nembak lo....??? trus...???” putri tersentak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“gua tolak aja dia, tapi dia bilang bakal terus ngejar gua ampek gua nerima dia!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“waktu ni yuda juga nembak gua, gua juga tolak dia sih, tapi dia ga ngejar ngejar gua kok, malah dia bisa bersikap dewasa, n’ nyentuh gue banget apalagi waktu dia bilang kalok cinta itu ga boleh dipaksain. Udah ngebuat gua ngebuka pintu hati gua buat dia. Tapi sekarang gua belum siap nerima dia. Tapi kelas 9 nanti gua bakal nerima dia karena gua yakinkalok yuda tu orang nya dewasa banget”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT"> “radith ma yuda beda banget ya, walaupun mereka temenan mereka beda banget radith ga dewasa banget, masak baru gua tolak dia dah ngancem gua!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT"> </span><span lang="SV">Bel masuk kelas bunyi yang motong pembicaraan dea ma putri. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Mulai saat itu dea ma radtih ga pernah akur coz radith ngejar-ngejar dea terus, dea ngerasa ga nyaman. Radith ga sadar kalok prilakunya itu udah ngebuat pintu hati dea semakin tertutup, dan memperkecil kemungkinan buat dia dapetin dea. coz dea ga mau pacaran ama cowok yang egois. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Namun semua yang dialamin dea beda banget sama yang dialamai putri. Putri malah nanti-nanti saat yang tepat buat nerima cintanya yuda. Yuda juga udah siap buat diterima maputri jadi hubungan mereka baik-baik aja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">Kemarahan dea memuncak saat kenaikan kelas dari kelas 8 kekelas 9. waktu itu radith nyegat dea didepan sekolah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">” de, lo masih mau nolak gua???” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“Apaan sih lo dith, brapakali harus gua bilang ke lo kalok gua tu ga bakal pernah nerima lo!!!” Dea mempertegas<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“kenapa, kenapa lo selau nolak gua???” radith geram<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“ gua nolak lo karena lo tu selalu ngejar-ngejar gua, lo juga terus maksa gua biar gua mau nerima lo. Asal lo tau, lo tu dah kayak anak kecil yang ga ada dewasa-dewasanya. Lo tu dah egois banget. Lo tau...., cinta tu ga bisa dipaksa. Semakin lo maksa semain jauh cinta itu. Mungkin kalok lo mau bersikap dewasa dari dulu, mungkin lambat laun gua bisa nerima lo. Tapi karena lo bersikap kayak anak kecil pintu hati gue tu dah ketutup rapet buat lo dan ga bakal bisa terbuka lagi buat, lo ngerti.....???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“tapi de, gua ngelakuin semua itu karena gua tu sayang banget ma lo” radith memelas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“kalok lo emang sayang ma gue lo tu ga mungkin tega ngejer-ngejer gue dan ngebuat gue ga nyaman” dea lalu pergi meninggalkan radith karena ia sudah di jemput.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">Sehari setelah itu putri memberanikan diri buat ngungkapin perasaanya ke yuda. Jam istirahat putri ngajak yuda ke kantin. Dikantin putri ngungkapn perasaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“ yud, lo....lo.... masih mau nerima guakan???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“apa put,coba lo ulang sekali lagi!!!”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“lo masih mau nerima gua...yud???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV">“gua ga salah dengerkan put???”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“ga yud, lo ga salah denger .....!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“tapi kenapa tiba-tiba lo mau nerima cinta gua???” yuda bingung<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“setelah gua ngeliat sikap lo yang dewasa, pintu hati gua sedikitdemi -sedikit mulai terbuka. Gua baru sadar kalok lo tu emang cowok yang baik buat gua. Lo udah berhasil ngebuat gua kagum ama lo. Selama ini gua belum pernah ngeliat cowok kayak lo. Udah keren, dewasa pula. lo tu beda banget ama radith. Radith tu anaknya kayak anak kecil yang maunya harus diturutin. Tapi lo ga gitu, waktu gua nolak lo, lo ga marah ma gua n ga ngancem gua. Tapi lo malah ngehargain keputusan gua meski itu ngebuat lo sakit. Itu semua yang udah ngeluluhin hati gua yud. Jadi lo masih mau nerima gua???” putri menjelaskannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="PT-BR">“ pasti put, meski km belum nerima aku cinta ku ke kamu ga berkurang sedikitpun. </span><span lang="IT">Apa lagi sekarang lo udah mau nerima gua cinta gua ke lo tu makin kuat”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Tiba-tiba radith datang dan gabung ama mereka berdua. Radith menanyakan apa yang mereka lakuin berdua n’ putri ngasi tau radith kalok mereka berdua tu udah jadian. Radith hanya bisa mengucapkan selamat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“selamet ya yud lo dah bisa nge luluhin hatinya putri tanpa harus ngelakuin banyak hal. Sekarang gua sadar kalok semua yang dulu lo bilang ke gua tu bener. Cobak aja gua nurutin lo dea pasti sekarang dah jadin juga ma gua, kayak lo ma putri, tapi dia malah menjauh dari gua n ga mau deket-deket ma gua lagi” radith menyesal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">“ga papa dith, lo sabarya. Masih banyak cewek lain selain dea yang lebih pantes ma lo. Mungkin tuhan punya rencana lain buat lo. Lo juga masih bisa memerbaiki sikap lo ma cewek lain” yuda berusaha menyemangati radith<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT"> “lo bener yud, cewek tu ga Cuma dea, masih banyak cewek lain selain dea.tnx ya yud, lo emang sahabat gua yang paling baik”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT"> Tee.....t, tee.....t, tee.....t, bel masuk kelas berbunyi. Mereka bertiga cepet-cepet masuk kelas. Dikelas radith dan dea tidak pernah menyapa, karena dea sudah terlanjur benci dengan radith. Tapi yuda ma putri tetep berusaha agar dea mau maafin radith. Setelah berulang-ulang kali yuda ma putri nyobak buat mintak kedea biar mau maafin radith, akhirnya dea mau maafin radith. Tapi tetep dia hanya mau hubungannya ma radith sebatas teman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT"><o:p> </o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Dea nolak radit karna keegoisannya sendiri. Mau ga mau radit harus merelakan dea. Coz dia dah terlambat buat memperbaiki sikapnya ke dea. Tapi lain ma yuda n’ putri mereka jadi pasangan yang romantis karena saling ngerti n mampu bersikap dewasa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Dua sahabat ini memang memiliki nasib yang bertolak belakang. Tapi mereka dapat kalin jadikan contoh jika kalian mengalami masalh yang kayak mereka. Inget ya....! keegoisaan tidak akan menimbulkan suatu keputusan yang baik, tapi berusahalah berfikir dewasa dan berfikir panjang agar mendapatkan keputusan yang bermutu dan menguntungkan bagi semua orang.........!!!!<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: trebuchet ms; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT"><o:p> </o:p></span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7571527310816806975.post-43516356403086686552010-06-30T06:53:00.000-07:002011-08-02T16:33:54.183-07:00TERLINTAS DI FIKIRAN KU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcyq6OpXvvR_DDfgBqcM_Hysb6f3w0N2qdRAw8Xg16LKb33h0uWuUegC3Yl35VW97uEWvvTtoXC-DB5zauaS9-RO78wuJDtQOhN8FCGtJ-bIRHMO6KIc-VMsJOb5Xm_CVZqOR8-cZKQ3Y/s1600/Lis+final.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5488838363809961474" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcyq6OpXvvR_DDfgBqcM_Hysb6f3w0N2qdRAw8Xg16LKb33h0uWuUegC3Yl35VW97uEWvvTtoXC-DB5zauaS9-RO78wuJDtQOhN8FCGtJ-bIRHMO6KIc-VMsJOb5Xm_CVZqOR8-cZKQ3Y/s320/Lis+final.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 257px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 320px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">Perbuatan baik seseorang begitu mudah di lupakan namun itu terjadi agar kita berbuat lebih banyak kebaikan, dan kesalahan atau kjahatan seseorang begitu melekat dan sulit dlupakan agar kita lebih berfikir dalam mengambil suatu tindakan sehingga tidak melakukan kesalahan/kejahatan. orang yang berfikir pendek cenderung menganggap atau menjadikan hal ini sebagai motifasi untuk menjatuhkan niat baik'a sendiri dng pemikiran " buad ap juga baik am orang lain, dy juga belom tentu baik ama kita", dan ingat pemikiran seperti inilah yang secra tidak langsung menununtuk kita menuju ketidak baikan yang sesungguhnya kita tanam dalam fikiran kita sendiri. namun bagi orang yang berfikir jauh kedepan, hal ini justru mampu memotifasinya untuk slalu berbuat baik kepada siapapun selama dy mampu untuk berbuat.</span></span></span></span></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><span class="apple-style-span"><span style="font-size: 8pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: georgia;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">TUHAN T'LAH MERENCANAKAN SEGALA SESWATUNYA DENGAN TERAMAT SANGAT SEMPURNA, KINI TINGGAL LAH KITA MAU ATAU TIDAK UNTUK MENEMUKAN KESEMPURNAAN ITU SEBAGAI SEBUAH ANUGRAH ATAU TIDAK. JADI BERSYUKRLAH ATAS ITU....:)</span></span></span></span></span></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span class="apple-style-span"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"> by: copank ratna de</span></span><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">wi<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span class="apple-style-span"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">19 mei 2010<o:p></o:p></span></span></span></div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span class="apple-style-span"><span style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">ttd</span></span></span></div></div>Copank Ratna Dewihttp://www.blogger.com/profile/11359883425321729435noreply@blogger.com0