Pertanian memang menjadi salah satu hal yang sedari dulu menarik perhatian saya. Dan ini salah satu hitung-hitungan kecil dari data yang saya peroleh dari berbagai sumber. Mari perhatikan dan, apa komentar anda???
BUKAN
“MARJINALISASI”, TAPI “DIMARJINALKAN”
“Indonesia
Negara Agraris” hal ini telah didengungkan
kepada generasi muda semenjak di bangku sekolah dasar. Banyak faktor yang
katanya membuat Indonesia layak disebut sebagai Negara agraris. Diantaranya penduduk
Indonesia yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Lahan yang luas
menyebabkan pertanian sangat mungkin untuk dikembangkan. Terlebih lagi
Indonesia yang terletak di garis katulistiwa menyebabkan iklim di Negara ini
sangat cocok untuk pertanian. Lahan yang subur juga merupakan modal yang sangat
potensial untuk menjadikan pertanian Indonesia sebagai sumber penghasilan
masyarakatnya dan juga penopang perekonomian bangsa.
(Panen di daerah tampaksirig-tegalalang, 2011)
Kondisi
yang sangat menguntungkan ini hingga
kini belum dimanfaatkan dengan tepat. Keunggulan dalam bidang pertanian ini
tidak serta merta membuat masyarakat Indonesia terutama yang menggeluti dunia
pertanian mampu memiliki kehidupan yang layak. Sebagian besar petani Indonesia
hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini
terjadi. Sistem pengolahan lahan yang dilakukan oleh masayarakat pada umumnya,
sebagian besar masih menggunakana sistem tradisional.
Pengolahan
lahan dengan sistem tradisional ini biasanya dilakukan oleh petani di desa
dimana mereka mendapatkan pendidikan sangat minim mengenai pertanian. Sistem
yang digunakan biasanya bersifat turun-temurun sehingga hasilnya belum mampu menyaingi hasil pertanian
petani-petani luar negeri yang telah jauh berkembang. Berbagai halangan juga
dialami oleh petani Indonesia, seperti adanya mafia pupuk, mahalnnya harga
pupuk, bibit, dan juga pestisida, serta minimnya insfratruktur daerah
pertanian. Hal ini menyebabkan bertani menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Untuk
mengatasi hal-hal klasik seperti ini sesungguhnya merupakan peranan vital
pemerintah. Namun masalah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini
hingga kini belum juga teratasi. Justru makin banyak permasalahan yang mengkroyok keberadaan petani Indonesia.
Seperti gempuran produk impor yang menggeser keberadaan produk pertanian lokal.
Kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih murah dari produk impor ini
menyebabkan konsumen lokal lebih memilih mengkonsumsi produk impor. Hal ini
menyebabkan produk lokal kehilangan konsumen.
Thank's gan indonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id